Arti Debata Mamasu-masu Lengkap dengan Contoh Kalimat dan Maknanya

Debata mamasumasu (cara penulisan: mamasu-masu) adalah dua kata yang berasal dari bahasa Batak toba.

Kata ini sering kita baca atau dengar dilingkungan kerohanian, seperti di gereja, partangiangan dan acara adat batak.

Dari segi bahasa, Debata artinya Tuhan, Allah.

Sedangkan mamasumasu artinya memberkati.

Jadi, Debata mamasumasu artinya adalah Tuhan Memberkati.

Contoh kalimat penggunaan Debata mamasumasu:

Sude parhalado dohot ruas ni huriata pasahathon selamat ulang tahun tu sude na marulang tahun kelahiran dohot ulang tahun pernikahan mamukka sian tanggal 31 Maret s/d 6 April 2028. Debata mamasumasu dohot mangalehon hahipason nang ganjang ni umur.

Seluruh parhalado dan jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kelahiran dan selamat ulang tahun pernikahan kepada jemaat yang berulang tahun dari tanggal 31 Maret s/d 6 April 2028. Tuhan yesus memberkati dan memberi kesehatan dan panjang umur.

Jadi, jelas bahwa penggunaan kata "Debata" menunjukkan pengakuan dan penghormatan terhadap kekuasaan dan kemuliaan Tuhan.

Sementara itu, kata mamasu-masu mengandung makna melimpahkan kebaikan, karunia, rahmat, dan kesejahteraan kepada seseorang atau sesuatu.

Tindakan memberkati ini diyakini membawa dampak positif, memberikan perlindungan, dan mendatangkan keberuntungan dalam kehidupan.

Di lingkungan gereja Kristen Batak, frasa ini sering diucapkan oleh pendeta memohon kepada Tuhan agar jemaat senantiasa dilindungi, diberkati, dan dimampukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, maupun acara duka cita, "Debata mamasu-masu" seringkali diucapkan sebagai bagian dari doa dan harapan baik bagi seseorang atau keluarga yang terlibat.

Karena kita tahu, bahwa dalam setiap aspek kehidupan, masyarakat Batak Toba senantiasa mengharapkan campur tangan dan berkat dari Tuhan.

Dua kata ini lebih sering terdengar dalam konteks formal atau keagamaan.

Namun, ungkapan ini juga dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari sebagai bentuk harapan baik atau doa tulus kepada sesama.

Jadi, bukan hanya pendeta saja yang berhak mengucapkan ungkapan ini. Semua orang bisa mengucapkannya.

Contohnya ketika orang tua kita mau pergi ke jakarta naik pesawat, kita sebagai anak bisa mengucapkan "Horas-horas ma da bapa/uma. Debata mangaramoti" yang berarti semoga selamat dijalan, Tuhan memberkati perjalanananya.

Mengucapkan atau mendengar ungkapan ini membangkitkan rasa syukur, harapan, dan ketenangan dalam hati.

“Debata mamasumasu” menjadi pengingat akan ketergantungan manusia kepada Sang Pencipta dan pentingnya memohon berkat dalam setiap langkah kehidupan.

Komentar