Berikut 80 contoh soal pilihan ganda Bab 7 Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada-Nya, PAI kelas 10 SMA/SMK lengkap dengan kunci jawabannya.
1. Cinta merupakan perasaan yang suci dan lembut, ditandai dengan rasa rindu kepada yang dicintai. Dalam konteks keimanan, tingkatan cinta tertinggi dan hakiki adalah cinta kepada Allah Swt., yang dikenal sebagai mahabbatullah. Selain cinta, dua unsur terpenting lainnya yang harus dimiliki setiap mukmin dalam ibadah adalah…
A. Khauf (takut) dan tawakal (berserah diri)
B. Roja’ (berharap) dan sabar (ketabahan)
C. Syukur (bersyukur) dan ikhlas (ketulusan)
D. Khauf (takut) dan raja’ (berharap)
E. Zuhud (tidak tertarik dunia) dan warak (hati-hati)
Kunci Jawaban: D
2. Rasa cinta seseorang kepada Allah Swt. tidak hanya muncul begitu saja, melainkan tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat. Proses ini terjadi akibat perenungan mendalam terhadap kekuasaan-Nya di langit dan bumi. Selain itu, cinta ini akan semakin menggelora apabila seorang mukmin…
A. Sering melakukan perjalanan spiritual ke tempat-tempat suci.
B. Membaca buku-buku filsafat dan merenungkan maknanya.
C. Merenungkan ayat-ayat Al-Qur`an dan membiasakan diri berzikir.
D. Bergabung dengan komunitas yang mendalami ilmu-ilmu keagamaan.
E. Fokus pada peningkatan kualitas ibadah ritual semata.
Kunci Jawaban: C
3. Kesempurnaan iman seseorang tidak akan tercapai tanpa beberapa hal penting. Di antaranya adalah mengenal keagungan Allah Swt., merasakan kebaikan dan ketulusan-Nya, serta mengakui nikmat-nikmat yang telah diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa iman yang sempurna memerlukan…
A. Pengetahuan teoritis tentang rukun iman.
B. Kedekatan emosional dan pengakuan akan karunia ilahi.
C. Kemampuan menghafal seluruh ayat-ayat Al-Qur`an.
D. Penguasaan ilmu fikih secara komprehensif.
E. Keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial keagamaan.
Kunci Jawaban: B
4. Rasulullah Saw. berhasil menanamkan api cinta yang membara di hati para sahabatnya. Kecintaan ini begitu mendalam sehingga mereka rela mengorbankan jiwa, bahkan lebih mencintai Allah Swt. daripada diri sendiri dan keluarga. Konsekuensi dari cinta yang mendalam ini adalah…
A. Mereka menjadi pribadi yang sangat individualis dalam beribadah.
B. Para sahabat mengesampingkan kepentingan duniawi demi kebahagiaan akhirat.
C. Mereka cenderung menarik diri dari kehidupan bermasyarakat.
D. Para sahabat hanya fokus pada peningkatan ilmu pengetahuan semata.
E. Mereka selalu mencari keuntungan materi dalam setiap perjuangan.
Kunci Jawaban: B
5. Salah satu tanda nyata dari seseorang yang mencintai Allah Swt. adalah adanya rasa cinta yang mendalam kepada Rasulullah Saw. Hal ini bukan sekadar mengikuti tradisi, melainkan sebuah manifestasi dari kecintaan kepada Sang Pencipta. Mengapa mencintai Rasulullah Saw. menjadi indikator penting cinta kepada Allah Swt.?
A. Karena Rasulullah Saw. adalah pemimpin politik umat Islam.
B. Karena ajaran Rasulullah Saw. berisi banyak kisah inspiratif.
C. Karena melalui Rasulullah Saw. wahyu Allah Swt. disampaikan.
D. Karena mencintai Rasulullah Saw. mendatangkan keberkahan finansial.
E. Karena Rasulullah Saw. memiliki banyak pengikut setia.
Kunci Jawaban: C
6. Seseorang yang telah menanamkan rasa cinta kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya secara otomatis akan memupuk kecintaan terhadap Al-Quran. Manifestasi dari kecintaan ini adalah selalu membaca dan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antara mencintai Al-Quran dengan mencintai Rasulullah Saw. adalah…
A. Al-Quran mengajarkan untuk menghormati semua nabi dan rasul. B. Kecintaan pada Al-Quran secara tidak langsung mengajarkan tentang sejarah Islam.
C. Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah Saw., sehingga mencintainya berarti mencintai penerima wahyu. D. Membaca Al-Quran adalah salah satu bentuk ibadah yang diajarkan Rasulullah Saw.
E. Kecintaan pada Al-Qur`an menumbuhkan keinginan untuk berdakwah seperti Rasulullah Saw.
Kunci Jawasan: C
7. Tanda cinta yang tulus kepada Allah Swt. juga terlihat dari kesungguhan seseorang untuk senantiasa menjauhi perbuatan dosa dan maksiat. Mereka akan selalu berusaha menaati perintah-Nya dengan ketaatan yang murni. Konsekuensi dari perilaku tersebut adalah…
A. Mereka menjadi lebih dihormati oleh sesama manusia.
B. Perilaku dosa akan menjauhkan hamba dari Tuhannya, sedangkan ketaatan akan mendekatkan diri.
C. Mereka akan terhindar dari segala bentuk cobaan duniawi.
D. Ketaatan membuat seseorang selalu merasa superior dibandingkan orang lain.
E. Mereka akan mendapatkan kekayaan materi yang berlimpah.
Kunci Jawaban: B
8. Selain menjauhi dosa, seseorang yang mencintai Allah Swt. akan selalu memperbanyak zikir kepada-Nya. Mereka senantiasa menyebut nama-Nya pada setiap kesempatan. Bagaimana pengaruh zikir ini terhadap hati seorang mukmin?
A. Hatinya menjadi kebal terhadap segala godaan dunia.
B. Hatinya bergetar tatkala disebut nama Allah Swt. dan imannya bertambah saat melihat tanda kebesaran-Nya.
C. Hatinya menjadi lebih tenang dan jarang merasakan kesedihan.
D. Zikir membuat seseorang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa.
E. Zikir membantu seseorang meraih popularitas di mata masyarakat.
Kunci Jawaban: B
9. Seseorang yang mencintai Allah Swt. akan selalu mendahulukan perkara yang dicintai oleh-Nya, bahkan seringkali mengesampingkan kepentingan pribadi atau keinginannya sendiri. Manifestasi dari pengorbanan ini adalah…
A. Mereka cenderung mengikuti setiap ajakan orang lain tanpa mempertimbangkan.
B. Keikhlasan hati mereka berbuah amal kebaikan pada seluruh aktivitas kehidupan.
C. Mereka selalu mencari penghargaan dan pengakuan dari lingkungan sekitar.
D. Mereka merasa berat untuk meninggalkan urusan duniawi demi ibadah.
E. Mereka menganggap semua urusan duniawi tidak penting sama sekali.
Kunci Jawaban: B
10. Kecintaan yang mendalam kepada Allah Swt. akan membuat seseorang semakin teguh dalam mengamalkan ajaran Islam, bahkan ketika menghadapi hinaan, cemoohan, atau ujaran kebencian. Kekuatan cinta ini menjadikan mereka kuat dalam menghadapi berbagai hujatan. Contoh teladan terbaik dalam hal ini adalah…
A. Kisah para raja yang berhasil mempertahankan kerajaannya dari serangan musuh.
B. Perjuangan para ilmuwan yang tidak menyerah meski karyanya ditentang.
C. Keteguhan Rasulullah Saw. dalam menghadapi kaum musyrikin yang menghinanya.
D. Semangat para pahlawan yang tidak gentar menghadapi penjajah.
E. Kesabaran para pedagang dalam menghadapi kerugian bisnis.
Kunci Jawaban: C
11. Salah satu cara untuk meningkatkan rasa cinta kepada Allah Swt. adalah dengan memahami betapa besarnya cinta-Nya kepada hamba-Nya. Hal ini tercermin dari nikmat-nikmat yang terus-menerus diberikan-Nya, seperti oksigen, sinar matahari, air, dan sumber daya alam lainnya, baik kepada mukmin maupun yang tidak. Pelajaran utama yang dapat diambil dari kenyataan ini adalah…
A. Manusia tidak perlu berusaha keras karena semua sudah disediakan.
B. Setiap kenikmatan adalah ujian yang harus dihadapi dengan kesabaran.
C. Allah Swt. menunjukkan kasih sayang-Nya tanpa pandang bulu, mendorong hamba-Nya untuk bersyukur.
D. Kenikmatan duniawi adalah tujuan akhir dari kehidupan manusia.
E. Semakin banyak nikmat, semakin besar tanggung jawab untuk beribadah.
Kunci Jawaban: C
12. Dalam diri manusia terdapat segumpal daging yang sangat menentukan baik buruknya seluruh jasad, yaitu hati. Agar hati tetap bersih dan dipenuhi dengan cinta kepada Allah Swt., seseorang dianjurkan untuk membiasakan diri membaca istigfar dan bertaubat. Mengapa kebiasaan ini sangat penting?
A. Istigfar dapat menghilangkan semua dosa secara instan.
B. Agar hati menjadi kebal dari segala penyakit fisik.
C. Dengan selalu mengingat kematian, manusia akan terhindar dari sifat rakus terhadap duniawi.
D. Taubat akan menjamin seseorang masuk surga tanpa hisab.
E. Membersihkan hati hanya bisa dilakukan dengan ritual-ritual khusus.
Kunci Jawaban: C
13. Mempelajari ilmu agama secara luas dan mendalam merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan rasa cinta kepada Allah Swt. Melalui cahaya ilmu tersebut, seseorang dapat melihat kebesaran dan keagungan Allah Swt., sehingga menumbuhkan kekaguman kepada pencipta alam semesta. Dampak dari kekaguman ini adalah…
A. Seseorang akan menjadi pribadi yang sangat kritis terhadap ajaran agama.
B. Tumbuh sifat sombong karena merasa memiliki banyak pengetahuan.
C. Seseorang akan merasa rendah diri di hadapan Allah Swt. dan menyadari kelemahannya.
D. Kekaguman ini akan membuat seseorang enggan berinteraksi dengan sesama.
E. Ilmu agama hanya penting untuk kehidupan di akhirat, bukan di dunia.
Kunci Jawaban: C
14. Hakikat cinta kepada Allah Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt. dalam hati sanubari. Ini adalah puncak dari segala jenis cinta. Apa yang membedakan cinta kepada Allah Swt. dari jenis cinta lainnya?
A. Cinta kepada Allah Swt. hanya berfokus pada ibadah ritual.
B. Cinta kepada Allah Swt. tidak memerlukan pengorbanan.
C. Cinta ini akan membawa kebahagiaan sejati baik di dunia maupun akhirat.
D. Cinta kepada Allah Swt. dapat diraih tanpa usaha yang sungguh-sungguh.
E. Cinta ini hanya dirasakan oleh para ulama dan orang-orang saleh.
Kunci Jawaban: C
15. Perasaan cinta kepada Allah Swt. tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat. Ini adalah hasil dari proses berpikir mendalam terhadap kekuasaan-Nya. Mengapa perenungan terhadap ciptaan-Nya dapat memupuk cinta kepada Allah Swt.?
A. Karena dengan merenung, seseorang dapat menemukan kekurangan dalam ciptaan-Nya.
B. Merenung membantu seseorang memahami kompleksitas dan kesempurnaan alam semesta yang diciptakan oleh-Nya.
C. Proses perenungan akan memberikan jawaban instan atas semua pertanyaan hidup.
D. Merenung hanya akan membuat seseorang semakin bingung dan ragu.
E. Merenung hanya relevan bagi mereka yang berprofesi sebagai ilmuwan.
Kunci Jawaban: B
16. Rasulullah Saw. telah memberikan teladan nyata bagaimana cinta kepada Allah Swt. dapat mengubah hidup seseorang secara radikal. Para sahabat Nabi, yang telah disinari api cinta ini, rela meninggalkan kenikmatan duniawi. Mengapa mereka mengambil keputusan ekstrem tersebut?
A. Karena mereka merasa bosan dengan kehidupan dunia.
B. Demi meraih kebahagiaan yang abadi di akhirat.
C. Mereka ingin menciptakan sistem masyarakat yang utopis.
D. Mereka ingin menghindari tanggung jawab sosial.
E. Karena Rasulullah Saw. memerintahkan mereka untuk hidup miskin.
Kunci Jawaban: B
17. Mencintai Al-Quran merupakan salah satu tanda utama seseorang yang mencintai Allah Swt. dan Rasul-Nya. Kecintaan ini mendorong seseorang untuk selalu membaca dan mengamalkan isinya. Apa dampak paling signifikan dari mengamalkan isi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari?
A. Seseorang akan diangkat menjadi pemimpin masyarakat.
B. Mampu menyelesaikan semua masalah tanpa bantuan orang lain.
C. Membentuk pribadi yang saleh dan berakhlak mulia.
D. Memperoleh kekayaan materi yang berlimpah ruah.
E. Dapat memahami semua bahasa di dunia dengan mudah.
Kunci Jawaban: C
18. Seseorang yang diliputi rasa cinta kepada Allah Swt. akan menjadikan usaha menghindari perilaku dosa sebagai prioritas utama. Mereka selalu taat kepada perintah-Nya dengan ketaatan yang murni, bukan karena paksaan atau tujuan duniawi. Sikap ini mencerminkan…
A. Rasa takut yang berlebihan terhadap azab neraka.
B. Keinginan untuk mendapatkan pujian dari manusia.
C. Keikhlasan yang tinggi dalam beribadah.
D. Sikap pesimis terhadap kehidupan di dunia.
E. Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan sendiri.
Kunci Jawaban: C
19. Mendahulukan perkara yang dicintai oleh Allah Swt. adalah ciri khas orang yang mencintai-Nya. Mereka tidak lagi mempedulikan kepentingan atau urusan pribadi. Pengorbanan yang mengagumkan ini adalah buah dari…
A. Keinginan untuk mendapatkan imbalan yang besar di dunia.
B. Tekanan sosial dari lingkungan sekitar.
C. Keikhlasan hati yang tulus dalam mencintai Allah Swt.
D. Ketidakpedulian terhadap kehidupan sosial.
E. Sifat egois yang hanya mementingkan diri sendiri.
Kunci Jawaban: C
20. Cinta kepada Allah Swt. dapat menjadi sumber kekuatan yang luar biasa, menjadikan seseorang teguh dalam mengamalkan ajaran Islam, bahkan ketika menghadapi cemoohan atau ujaran kebencian. Mengapa cinta ini memiliki dampak yang begitu besar terhadap ketahanan spiritual seseorang?
A. Karena cinta tersebut membuat seseorang tidak lagi merasakan emosi negatif.
B. Cinta kepada Allah Swt. memfokuskan perhatian pada tujuan akhirat, sehingga hinaan duniawi terasa kecil.
C. Cinta ini secara otomatis akan menghilangkan semua kesulitan dalam hidup.
D. Karena dengan cinta, seseorang akan memiliki banyak pengikut yang melindunginya.
E. Cinta ini membuat seseorang menjadi sangat agresif dalam berdakwah.
Kunci Jawaban: B
21. Rasa takut kepada Allah Swt. (khauf) merupakan salah satu sifat esensial bagi orang yang bertakwa dan menjadi indikator kuat keimanan seseorang. Tingkat ketakutan ini berbanding lurus dengan pemahaman seorang hamba tentang keagungan Rabb-nya. Perintah tegas mengenai khauf ini disampaikan Allah Swt. dalam firman-Nya, Q.S. al-Hajj/22: 1-2, yang menggambarkan kondisi mengerikan pada hari Kiamat. Esensi dari ayat tersebut adalah seruan kepada manusia untuk…
A. Menjauhi segala bentuk kemusyrikan dan kesyirikan.
B. Bersiap-siap menghadapi guncangan hari Kiamat yang dahsyat.
C. Meningkatkan amal ibadah semata untuk mendapatkan balasan surga.
D. Memahami bahwa siksa Allah itu sangat keras dan nyata.
E. Mencari perlindungan dari segala musibah duniawi.
Kunci Jawaban: D
22. Lafaz al-khaufu memiliki makna yang berdekatan dengan beberapa kata lain, seperti al-huznu dan ar-rahbu, serta al-khasyatu. Meskipun memiliki kemiripan, setiap kata membawa nuansa makna yang berbeda. Perbedaan mendasar antara al-khaufu dan al-khasyatu terletak pada…
A. Al-khaufu merujuk pada kekhawatiran masa depan, sedangkan al-khasyatu pada penyesalan masa lalu.
B. Al-khaufu adalah rasa sedih karena kehilangan, sedangkan al-khasyatu adalah kegelisahan.
C. Al-khaufu berarti kekhawatiran atau tidak merasa aman, sedangkan al-khasyatu adalah rasa takut yang disertai pengagungan.
D. Al-khaufu hanya berlaku untuk ancaman fisik, sedangkan al-khasyatu untuk ancaman spiritual.
E. Al-khaufu adalah padanan kata dari ar-rahbu, sedangkan al-khasyatu adalah antonimnya.
Kunci Jawaban: C
23. Menurut Imam al-Ghazali, rasa takut kepada Allah Swt. memiliki spektrum yang sangat luas, mencakup berbagai kekhawatiran yang mendorong seorang mukmin untuk senantiasa introspeksi diri. Salah satu bentuk khauf yang disebutkan adalah rasa takut tidak diterimanya taubat. Hal ini menunjukkan bahwa khauf bukan hanya rasa takut akan azab, melainkan juga…
A. Ketakutan akan kehilangan harta benda duniawi.
B. Ketakutan terhadap penilaian negatif dari sesama manusia.
C. Kekhawatiran akan kurangnya keikhlasan dalam beribadah.
D. Ketidakmampuan untuk menjalani kehidupan yang sempurna tanpa cela.
E. Kecemasan akan terjadinya bencana alam.
Kunci Jawaban: C
24. Imam al-Ghazali menguraikan berbagai jenis ketakutan yang termasuk dalam kategori khauf, seperti takut tidak mampu istikamah dalam beramal saleh, takut mengikuti hawa nafsu, hingga takut terjebak dalam kesibukan yang melalaikan dari Allah Swt. Seluruh spektrum khauf ini memiliki tujuan fundamental, yaitu…
A. Menjadikan manusia senantiasa merasa rendah diri dan tidak takabbur.
B. Mendorong manusia untuk menghindari interaksi sosial yang berlebihan.
C. Membangun kekebalan emosional terhadap segala bentuk cobaan.
D. Menjamin seseorang mendapatkan kedudukan tinggi di dunia.
E. Menciptakan rasa cemas yang berkelanjutan agar manusia selalu waspada.
Kunci Jawaban: A
25. Rasa takut kepada Allah Swt. tidak boleh berhenti pada perasaan semata, melainkan harus diikuti dengan ketaatan dan amal saleh. Amal saleh inilah yang menjadi jembatan bagi seorang mukmin untuk berharap mendapatkan balasan surga. Rasulullah Saw. secara khusus melarang umatnya untuk mencemooh sekecil apa pun amal kebaikan. Hal ini karena…
A. Ukuran diterimanya amal kebaikan adalah keikhlasan dalam hati yang hanya diketahui Allah Swt.
B. Setiap amal kebaikan, sekecil apapun, akan tercatat dan mendapatkan balasan berlipat ganda.
C. Mencemooh amal kebaikan orang lain dapat merusak hubungan sosial.
D. Manusia tidak memiliki hak untuk menilai kebaikan orang lain.
E. Allah Swt. akan membalas perbuatan baik dengan balasan yang setimpal di dunia.
Kunci Jawaban: A
26. Sedekah merupakan salah satu amal saleh yang memiliki potensi besar untuk menyelamatkan seseorang dari api neraka. Keutamaan sedekah ini tidak ditentukan oleh nilai ekonomi atau kuantitasnya, melainkan oleh tingkat keikhlasannya. Dalam konteks ini, seorang muslim dituntut untuk memiliki komitmen…
A. Untuk bersedekah hanya ketika memiliki kelebihan harta.
B. Selalu ikhlas dalam bersedekah, baik dengan nilai besar maupun kecil.
C. Hanya bersedekah jika ada jaminan akan mendapatkan rida Allah Swt.
D. Untuk menyembunyikan sedekahnya agar tidak diketahui orang lain.
E. Bersedekah sebanyak mungkin demi mendapatkan pujian.
Kunci Jawaban: B
27. Abu Laits as-Samarqandi mengemukakan beberapa tanda seseorang yang benar-benar takut kepada Allah Swt. Ciri utama yang disebutkan adalah ketaatan kepada Allah Swt. yang tampak jelas. Ketaatan ini merupakan wujud nyata dari…
A. Pengakuan atas kelemahan diri di hadapan manusia.
B. Keimanan yang mendalam dan pengabdian seorang hamba kepada Rabb-nya.
C. Upaya untuk mendapatkan pengakuan dan penghormatan dari masyarakat.
D. Kebiasaan yang diturunkan secara turun-temurun dari keluarga.
E. Strategi untuk menghindari masalah dan konflik dalam kehidupan.
Kunci Jawaban: B
28. Salah satu tanda orang yang takut kepada Allah Swt. adalah menjaga lisan dari perkataan dusta atau kotor yang menyakitkan. Dalam interaksi sosial, lisan memiliki peran sentral. Bagi orang yang memiliki khauf, mereka akan berhati-hati dalam bertutur kata dan memastikan perkataannya mengandung nilai manfaat. Mengapa menjaga lisan begitu penting dalam konteks khauf?
A. Karena lisan adalah alat utama untuk menyebarkan pengaruh.
B. Karena setiap perkataan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
C. Untuk menghindari konflik dan permusuhan dengan sesama.
D. Agar mendapatkan predikat sebagai orang yang bijaksana.
E. Untuk menciptakan kesan positif di mata orang lain.
Kunci Jawaban: B
29. Sifat iri dan dengki adalah manifestasi dari kurangnya rasa syukur dalam diri seseorang, meskipun Allah Swt. telah mencukupi kebutuhan seluruh makhluk-Nya. Untuk menumbuhkan rasa syukur dan menghindari iri dengki, seseorang yang takut kepada Allah Swt. akan melakukan…
A. Membandingkan dirinya dengan orang yang kurang beruntung.
B. Selalu menerima kenyataan dengan ikhlas dan melihat sisi positif dari setiap peristiwa.
C. Berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal.
D. Mencari tahu penyebab iri dengki pada orang lain.
E. Menghindari bergaul dengan orang-orang yang lebih sukses.
Kunci Jawaban: B
30. Menjaga pandangan dari kemaksiatan, termasuk memandang lawan jenis dengan hawa nafsu, adalah tanda lain dari seseorang yang takut kepada Allah Swt. Penting untuk dipahami bahwa menjaga pandangan tidak berarti memejamkan mata atau menundukkan kepala. Melainkan, esensinya adalah…
A. Menghindari bertemu dengan lawan jenis sepenuhnya.
B. Mengendalikan hawa nafsu dan syahwat yang muncul dari pandangan.
C. Hanya melihat hal-hal yang bersifat keagamaan.
D. Berpura-pura tidak melihat hal-hal yang haram.
E. Membatasi interaksi sosial hanya pada sesama jenis.
Kunci Jawaban: B
31. Di tengah kelimpahan makanan dan minuman halal yang disediakan Allah Swt., sangatlah memprihatinkan jika ada manusia yang mengonsumsi makanan haram. Bagi seseorang yang takut kepada Allah Swt., mereka akan sangat berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman. Di era digital dengan beragam menu kekinian, kehati-hatian ini semakin diperlukan karena…
A. Makanan kekinian cenderung lebih mahal dan tidak sehat.
B. Akses terhadap makanan dan minuman dari berbagai belahan dunia semakin terbuka.
C. Banyak makanan kekinian yang tidak mengikuti tren syariat.
D. Makanan halal tidak selalu tersedia di mana-mana.
E. Informasi tentang makanan haram sulit diakses di internet.
Kunci Jawaban: B
32. Tangan dan kaki adalah anggota tubuh yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seorang muslim yang takut kepada Allah Swt. akan menggunakan keduanya untuk kegiatan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. Lebih jauh, mereka juga akan menjaga muslim lainnya agar tidak terganggu oleh lisan dan tangannya. Hal ini menunjukkan bahwa khauf mendorong seseorang untuk…
A. Menjadi individu yang sangat tertutup dan tidak banyak bergerak.
B. Bertindak dengan penuh hati-hati demi menjaga hubungan baik dengan sesama dan mendapatkan rahmat Allah Swt.
C. Hanya berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pandangan yang sama.
D. Fokus pada pengembangan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
E. Menghindari segala bentuk pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik.
Kunci Jawaban: B
33. Rasa takut kepada Allah Swt. bukan sekadar emosi sesaat, melainkan sebuah kondisi hati yang berkelanjutan. Bagaimana rasa takut ini dapat terus meningkat dalam diri seorang hamba?
A. Dengan mengikuti tren keagamaan yang sedang populer.
B. Seiring bertambahnya pengetahuan hamba terhadap Rabb-nya.
C. Dengan menghindari semua bentuk godaan duniawi secara total.
D. Melalui praktik-praktik spiritual yang ekstrem.
E. Dengan mengisolasi diri dari masyarakat umum.
Kunci Jawaban: B
34. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hajj/22: 1-2 secara eksplisit menyeru manusia untuk bertakwa dan takut terhadap siksa hari Kiamat. Konsekuensi dari guncangan Kiamat yang digambarkan sangat dahsyat ini adalah…
A. Manusia akan segera bertaubat dari segala dosa.
B. Semua orang akan menjadi mabuk dan hilang kesadaran.
C. Perempuan menyusui akan lalai terhadap anaknya dan perempuan hamil akan keguguran.
D. Bumi akan terbelah menjadi beberapa bagian.
E. Manusia akan saling membunuh satu sama lain.
Kunci Jawaban: C
35. Menurut Imam al-Ghazali, salah satu bentuk ketakutan seorang hamba kepada Allah Swt. adalah takut menjadi sombong karena memperoleh nikmat. Ini menekankan bahwa khauf bukan hanya terkait dengan ancaman, tetapi juga…
A. Kewaspadaan terhadap potensi negatif dari hal-hal positif.
B. Keharusan untuk menolak segala bentuk kenikmatan duniawi.
C. Kekhawatiran akan kehilangan status sosial di mata manusia.
D. Keraguan terhadap keadilan Allah Swt. dalam memberikan nikmat.
E. Pemahaman bahwa kenikmatan adalah ujian yang tidak perlu disyukuri.
Kunci Jawaban: A
36. Rasulullah Saw. melarang umatnya mencemooh amal kebaikan sekecil apa pun. Hal ini berkaitan erat dengan hakikat takut kepada Allah Swt. Mengapa larangan ini memiliki relevansi yang tinggi dengan khauf?
A. Karena mencemooh dapat menyebabkan seseorang kehilangan rezeki.
B. Karena hanya Allah Swt. yang mengetahui keikhlasan hati seseorang dalam beramal.
C. Untuk menjaga reputasi baik seseorang di mata masyarakat.
D. Agar tidak terjadi perselisihan dan perpecahan antarumat.
E. Karena mencemooh dapat menimbulkan dosa besar yang tidak terampuni.
Kunci Jawaban: B
37. Sedekah, meskipun dengan nilai yang sangat kecil seperti separuh biji kurma, bisa jadi menjadi penyebab rida Allah Swt. diperoleh. Kondisi ini bisa terjadi jika sedekah tersebut dilandasi oleh…
A. Keinginan untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain.
B. Harapan agar harta benda semakin berlimpah.
C. Rasa takut dan keikhlasan yang tulus kepada Allah Swt.
D. Kebiasaan yang turun-temurun dari keluarga.
E. Kewajiban yang bersifat formalitas semata.
Kunci Jawaban: C
38. Menjaga lisan dari perkataan dusta atau kotor adalah tanda seorang mukmin yang takut kepada Allah Swt. Ini menunjukkan kesadaran bahwa lisan adalah amanah dan setiap perkataan memiliki konsekuensi. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki khauf akan memastikan perkataannya mengandung nilai manfaat, yang berarti…
A. Semua ucapannya harus berupa nasihat agama.
B. Setiap perkataannya harus bisa memberikan keuntungan materi.
C. Ucapannya tidak menyakiti orang lain dan membawa kebaikan.
D. Dia hanya berbicara ketika ada kesempatan untuk memimpin.
E. Dia akan selalu diam agar tidak melakukan kesalahan.
Kunci Jawaban: C
39. Rasa takut kepada Allah Swt. akan memotivasi seorang hamba untuk senantiasa taat melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Ketaatan ini merupakan bukti nyata dari iman yang kokoh. Jika ketaatan ini tidak dilandasi oleh iman, maka ia akan menjadi…
A. Tindakan yang sia-sia tanpa makna.
B. Sebuah kewajiban sosial yang harus dipenuhi.
C. Bentuk kepatuhan yang bersifat lahiriah saja.
D. Sebuah usaha untuk mendapatkan popularitas.
E. Perilaku yang akan mendatangkan kesengsaraan.
Kunci Jawaban: C
40. Menghindari iri dan dengki adalah manifestasi dari khauf. Sifat negatif ini muncul karena kurangnya rasa syukur. Allah Swt. telah mencukupi kebutuhan seluruh makhluk-Nya. Oleh karena itu, cara efektif untuk menumbuhkan rasa syukur adalah dengan…
A. Fokus pada kekurangan orang lain.
B. Membandingkan diri dengan orang yang lebih beruntung.
C. Menerima kenyataan dengan ikhlas dan melihat sisi positif kehidupan.
D. Selalu mencari kesempurnaan dalam setiap aspek kehidupan.
E. Menjauhi segala bentuk pergaulan sosial.
Kunci Jawaban: C
41. Secara etimologis, raja’ diartikan sebagai mengharap sesuatu atau tidak putus asa, yang sejalan dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. al-‘Ankabut/29: 5. Ayat ini menegaskan bahwa “Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang.” Hal ini mengindikasikan bahwa harapan kepada Allah Swt. seyogyanya didasarkan pada keyakinan akan…
A. Kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak terduga dalam hidup.
B. Ketepatan janji dan ketetapan waktu dari Allah Swt.
C. Kecepatan respons Allah Swt. terhadap setiap doa hamba-Nya.
D. Kemampuan diri sendiri untuk mencapai segala keinginan.
E. Hasil yang instan dari setiap usaha yang dilakukan.
Kunci Jawaban: B
42. Menurut istilah, raja’ adalah harapan untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt. Sifat ini harus diiringi dengan optimisme, perasaan gembira, serta keyakinan penuh akan kebaikan Allah Swt. Namun, harapan ini tidak akan terwujud sempurna tanpa disertai dengan…
A. Hanya mengandalkan doa tanpa usaha.
B. Amal-amal saleh untuk meraih kebahagiaan di akhirat.
C. Menghindari segala bentuk interaksi sosial.
D. Perenungan mendalam tanpa tindakan nyata.
E. Kebiasaan berangan-angan tentang masa depan.
Kunci Jawaban: B
43. Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt. Seseorang yang diliputi keputusasaan dari rahmat-Nya dikategorikan sebagai orang yang sesat, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Hijr/15: 55-56. Ayat tersebut menggambarkan bahwa tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhan, kecuali orang yang sesat. Salah satu penyebab utama munculnya keputusasaan ini adalah…
A. Kekurangan materi dan kemiskinan.
B. Ketidakpahaman akan luasnya rahmat Allah Swt. bagi hamba-Nya.
C. Pengalaman kegagalan yang berulang kali dalam hidup.
D. Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar.
E. Terlalu banyak memikirkan masa depan yang belum pasti.
Kunci Jawaban: B
44. Hadis dari Abu Hurairah r.a. meriwayatkan sabda Rasulullah Saw.: “Ketika Allah menciptakan makhluk, Ia menulis pada suatu kitab, yang mana kitab itu berada disisi-Nya di atas ‘Arsy, yaitu tulisan yang berbunyi: ‘Sesungguhnya rahmat-Ku itu mengalahkan murka-Ku’.” Pemahaman ini seharusnya menumbuhkan…
A. Rasa aman yang berlebihan dari azab Allah Swt.
B. Sikap apatis terhadap perintah dan larangan agama.
C. Optimisme untuk mendapatkan ampunan Allah Swt. meskipun bergelimang dosa.
D. Keyakinan bahwa semua dosa akan diampuni tanpa perlu bertaubat.
E. Perasaan bahwa segala sesuatu sudah ditetapkan sehingga tidak perlu berusaha.
Kunci Jawaban: C
45. Menurut Abu ‘Ali al-Rawdzabari, sifat khauf (takut) dan raja’ (berharap) diibaratkan seperti dua sayap burung. Burung tersebut hanya akan mampu terbang secara sempurna jika kedua sayapnya seimbang. Jika salah satu sayap kurang atau bahkan hilang, maka burung itu tidak akan bisa terbang atau bahkan akan mati. Perumpamaan ini menjelaskan bahwa…
A. Khauf dan raja’ harus selalu ada bersamaan dalam kadar yang seimbang.
B. Khauf lebih penting daripada raja’ dalam situasi tertentu.
C. Raja’ lebih utama daripada khauf untuk mencapai kesempurnaan.
D. Seseorang harus memilih salah satu sifat yang paling dominan dalam dirinya.
E. Keduanya adalah sifat yang saling bertentangan dan tidak bisa disatukan.
Kunci Jawaban: A
46. Imam al-Ghazali pernah ditanya tentang manakah yang lebih utama antara khauf dan raja’. Beliau membalikkan pertanyaan dengan analogi air dan roti bagi orang yang lapar dan haus. Kesimpulan dari analogi tersebut adalah…
A. Air selalu lebih nikmat daripada roti dalam segala kondisi.
B. Khauf lebih tepat jika hati seseorang merasa aman dari azab, sedangkan raja’ jika merasa putus asa.
C. Raja’ selalu lebih diutamakan karena memberikan semangat.
D. Keduanya memiliki fungsi yang sama, sehingga tidak perlu dibedakan.
E. Yang paling utama adalah menyesuaikan dengan keinginan pribadi.
Kunci Jawaban: B
47. Jika sifat khauf dan raja’ melekat secara seimbang pada diri seseorang, ia tidak akan mudah menghakimi orang lain. Contoh yang diberikan adalah ketika melihat orang ahli maksiat, tidak boleh divonis pasti masuk neraka, karena bisa jadi ada harapan ampunan di hatinya. Sebaliknya, orang yang rajin ibadah pun bisa masuk neraka jika ada kesombongan. Ini mengajarkan pentingnya…
A. Tidak mencampuri urusan spiritual orang lain sama sekali.
B. Memahami bahwa keputusan akhir atas nasib seseorang ada di tangan Allah Swt.
C. Hanya bergaul dengan orang-orang yang tampak saleh.
D. Menilai seseorang hanya dari amal perbuatannya di dunia.
E. Selalu mencari kekurangan pada diri orang lain.
Kunci Jawaban: B
48. Salah satu cara untuk menumbuhkan sifat raja’ adalah dengan melakukan muhasabah (mawas diri) atas nikmat-nikmat Allah Swt. Muhasabah ini merupakan bentuk ungkapan syukur. Bagaimana muhasabah atas nikmat dapat memunculkan sifat raja’?
A. Dengan menghitung jumlah nikmat yang telah diterima secara matematis.
B. Karena hati yang dipenuhi rasa syukur akan mendorong optimisme terhadap karunia Allah Swt.
C. Dengan membandingkan nikmat yang diterima dengan orang lain yang kurang beruntung.
D. Untuk menyadari bahwa manusia tidak mampu meraih apa pun tanpa bantuan orang lain.
E. Agar bisa mengklaim bahwa diri adalah orang yang paling beruntung.
Kunci Jawaban: B
49. Mempelajari dan memahami Al-Quran secara mendalam adalah cara lain untuk menumbuhkan sifat raja’. Al-Quran adalah kalamullah yang penuh dengan ilmu, hikmah, dan pelajaran. Bagaimana pemahaman Al-Quran dapat memperkuat raja’? A. Dengan menghafal setiap ayat tanpa memahami maknanya. B. Melalui pesan-pesan moral dan janji-janji kebaikan dari Allah Swt. yang terkandung di dalamnya. C. Dengan mempelajari tata bahasa Arab yang rumit. D. Melalui kajian-kajian yang hanya berfokus pada perdebatan teologis. E. Dengan menganggap Al-Quran sebagai buku sejarah semata.
Kunci Jawaban: B
50. Meyakini kesempurnaan karunia Allah Swt. adalah salah satu faktor penting dalam menumbuhkan sifat raja’. Keyakinan ini mencakup pemahaman bahwa Allah Swt. telah memberikan rezeki yang cukup bagi semua makhluk ciptaan-Nya, dan tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang sia-sia, pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Implikasi dari keyakinan ini adalah…
A. Manusia tidak perlu lagi bekerja keras karena rezeki sudah dijamin.
B. Mendorong sikap pasrah dan tidak berbuat apa-apa.
C. Menumbuhkan rasa tenang dan optimis bahwa setiap kebutuhan akan terpenuhi.
D. Menganggap semua kesulitan sebagai takdir yang tidak bisa diubah.
E. Membuat seseorang menjadi sangat bergantung pada orang lain.
Kunci Jawaban: C
51. Salah satu manfaat utama memiliki sifat raja’ adalah timbulnya semangat yang membara dalam ketaatan kepada Allah Swt. Meskipun setan akan selalu berusaha menjerumuskan dan menghembuskan sifat riya’ atau takabbur, seseorang yang memiliki raja’ akan tetap termotivasi. Hal ini karena…
A. Mereka ingin menunjukkan kekuatan diri kepada setan.
B. Mereka yakin bahwa Allah Swt. akan menurunkan rahmat-Nya kepada yang taat.
C. Mereka ingin mendapatkan pujian dari sesama manusia.
D. Mereka merasa wajib untuk selalu beribadah tanpa henti.
E. Mereka hanya fokus pada pencapaian pribadi.
Kunci Jawaban: B
52. Hidup di dunia ini penuh dengan ujian dan cobaan, dan seorang mukmin yang memiliki sifat raja’ akan menghadapinya dengan sabar dan harapan kepada Allah Swt. Manfaat yang diperoleh dari sikap ini adalah…
A. Kesulitan akan hilang seketika tanpa usaha.
B. Seseorang akan mendapatkan imbalan materi secara langsung.
C. Rasa tenang dalam menghadapi setiap kesulitan hidup.
D. Mereka akan selalu terhindar dari musibah dan bencana.
E. Mereka tidak akan pernah merasa lapar atau haus.
Kunci Jawaban: C
53. Seseorang yang benar-benar mencintai sesuatu akan merasa ringan dalam menghadapi kesulitan dan rintangan demi meraihnya. Analogi peternak lebah yang tidak menghiraukan sengatan demi madu digunakan untuk menggambarkan manfaat raja’. Dalam konteks ibadah, seorang yang rajin beribadah dan memiliki raja’ akan…
A. Hanya fokus pada kenikmatan surga, bukan pada beban berat ibadah.
B. Melakukan ibadah hanya untuk menghindari azab neraka.
C. Merasa terpaksa dalam melaksanakan setiap perintah agama.
D. Mencari cara termudah untuk menyelesaikan ibadah.
E. Menganggap ibadah sebagai beban yang harus segera diselesaikan.
Kunci Jawaban: A
54. Harapan kepada Allah Swt. yang disertai dengan ketundukan hati akan menumbuhkan sifat optimisme dalam menghadapi cobaan hidup. Keyakinan bahwa Allah Swt. tidak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya merupakan pilar utama dari optimisme ini. Selain itu, optimisme juga diperkuat oleh pemahaman bahwa…
A. Semua cobaan dan ujian dari Allah Swt. pasti ada jalan penyelesaiannya.
B. Manusia memiliki kekuatan tak terbatas untuk mengatasi masalah.
C. Cobaan hanya diberikan kepada orang-orang yang lemah iman.
D. Setiap masalah akan diselesaikan oleh takdir tanpa campur tangan manusia.
E. Rahmat Allah Swt. hanya diberikan kepada orang-orang tertentu.
Kunci Jawaban: A
55. Q.S. al-‘Ankabut/29: 5 menegaskan tentang jaminan waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang bagi barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan-Nya. Ayat ini secara implisit mengajarkan bahwa raja’ harus didasari oleh…
A. Keinginan yang kuat untuk mempercepat takdir.
B. Keyakinan akan kepastian janji-janji ilahi.
C. Sikap tergesa-gesa dalam meraih tujuan.
D. Pemahaman bahwa manusia dapat menentukan takdirnya sendiri.
E. Ketergantungan pada kekuatan supernatural.
Kunci Jawaban: B
56. Kondisi hati yang merasa aman dari azab Allah Swt. tanpa dasar yang kuat merupakan sebuah penyakit spiritual. Menurut Imam al-Ghazali, obat untuk penyakit hati semacam ini adalah…
A. Mengabaikan semua perintah agama.
B. Memperbanyak amal ibadah tanpa disertai niat yang benar.
C. Menumbuhkan sifat khauf (takut) kepada Allah Swt.
D. Bersikap pasrah terhadap segala takdir tanpa berusaha.
E. Hanya berfokus pada harapan akan rahmat Allah Swt.
Kunci Jawaban: C
57. Apabila hati seseorang dilanda penyakit merasa putus asa dari rahmat Allah Swt., maka obat yang paling tepat untuk menyembuhkannya adalah…
A. Mengasingkan diri dari pergaulan sosial.
B. Meningkatkan raja’ (harapan) kepada Allah Swt.
C. Merenungi kegagalan-kegagalan masa lalu.
D. Mencari penghiburan dari materi duniawi.
E. Menyalahkan takdir atas segala penderitaan.
Kunci Jawaban: B
58. Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan bersemangat untuk menggapai rahmat Allah Swt., bahkan jika ia bergelimang dosa. Semangat ini muncul karena keyakinan bahwa Allah Swt. memiliki sifat…
A. Maha Perkasa dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
B. Maha Pengampun, Maha Pengasih, dan Penyayang.
C. Maha Adil dan Maha Menghitung semua perbuatan.
D. Maha Pencipta dan Maha Memelihara alam semesta.
E. Maha Pemberi Rezeki dan Maha Mengabulkan doa.
Kunci Jawaban: B
59. Manfaat merasa nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt. bagi seseorang yang memiliki sifat raja’ diilustrasikan dengan peternak lebah yang tidak menghiraukan sengatan demi madu. Hal ini menunjukkan bahwa fokus seorang mukmin yang ber-raja’ dalam ibadah adalah pada…
A. Beban berat dan kesulitan yang harus dihadapi.
B. Keuntungan duniawi yang akan diperoleh setelah ibadah.
C. Kenikmatan dan pahala yang dijanjikan di surga.
D. Pengakuan dari masyarakat atas ketaatannya.
E. Jumlah ibadah yang telah berhasil diselesaikan.
Kunci Jawaban: C
60. Sifat raja’ yang kuat akan mendorong seseorang untuk tidak mudah menghakimi orang lain, baik yang ahli maksiat maupun yang rajin ibadah. Sikap ini berakar pada pemahaman mendalam tentang…
A. Batasan pengetahuan manusia dan hak prerogatif Allah Swt.
B. Pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.
C. Kewajiban untuk selalu berprasangka baik kepada semua orang.
D. Adanya kemungkinan perubahan hati seseorang di masa depan.
E. Bahwa setiap individu memiliki perjalanan spiritualnya sendiri.
Kunci Jawaban: A
61. Rasulullah Saw. selalu mencontohkan sikap tawakal kepada umatnya, yang juga menjadi perilaku sehari-hari para sahabat. Sikap ini digambarkan sebagai kepasrahan kepada Allah Swt. tanpa adanya rasa khawatir atau gelisah, meskipun menghadapi berbagai permasalahan. Esensi dari sikap tawakal ini adalah…
A. Menyerahkan semua urusan kepada takdir tanpa melakukan usaha.
B. Melepaskan diri dari tanggung jawab duniawi.
C. Memasrahkan segala permasalahan kepada Allah Swt. setelah berusaha sekuat tenaga.
D. Menunggu mukjizat terjadi untuk menyelesaikan masalah.
E. Mencari jalan pintas untuk mencapai tujuan.
Kunci Jawaban: C
62. Sikap tawakal merupakan wujud kepasrahan seorang hamba kepada Allah Swt. sebagai Dzat yang Maha Kuasa. Salah satu ciri dari orang yang benar-benar bertawakal adalah tidak adanya rasa sedih dan kecewa atas keputusan yang diberikan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa tawakal berkaitan erat dengan…
A. Keyakinan akan hasil yang sempurna di masa depan.
B. Penerimaan yang tulus terhadap segala takdir yang telah ditetapkan.
C. Kemampuan untuk mengendalikan emosi negatif.
D. Harapan untuk mendapatkan keuntungan materi di dunia.
E. Sikap apatis terhadap kegagalan dan keberhasilan.
Kunci Jawaban: B
63. Beberapa orang memiliki pemahaman yang keliru mengenai tawakal, di mana mereka pasrah secara total tanpa melakukan ikhtiar. Mereka beranggapan bahwa jika Allah Swt. berkehendak, maka sesuatu akan terjadi tanpa perlu usaha. Kesalahan fatal dalam pandangan ini adalah…
A. Tawakal hanya berlaku untuk urusan spiritual, bukan duniawi.
B. Tawakal harus didahului dengan usaha yang sungguh-sungguh.
C. Kekayaan dan kepintaran adalah hasil dari takdir semata.
D. Tawakal adalah sikap yang pasif dan menunggu.
E. Usaha hanya akan mendatangkan kesuksesan di dunia, bukan akhirat.
Kunci Jawaban: B
64. Kisah sahabat Nabi Saw. yang datang tanpa mengikat untanya dan mengaku bertawakal kepada Allah Swt. menjadi pelajaran penting. Rasulullah Saw. meluruskan pemahaman tersebut dengan bersabda: “Ikatlah terlebih dahulu untamu, kemudian setelah itu bertawakallah kepada Allah Swt.” Pesan utama dari kisah ini adalah…
A. Setiap tindakan harus didasari oleh logika dan akal sehat.
B. Tawakal hanya bisa dilakukan setelah semua usaha maksimal telah dilakukan.
C. Tawakal tidak relevan dalam urusan sehari-hari yang sederhana.
D. Kepercayaan kepada Allah Swt. tidak selalu memerlukan tindakan fisik.
E. Mengurus harta benda lebih penting daripada urusan spiritual.
Kunci Jawaban: B
65. Seseorang yang menerapkan sikap tawakal memiliki keyakinan kuat bahwa tidak ada satu pun amal kebaikan yang sia-sia, terlepas dari hasil yang didapat. Meskipun harapan atas amal tersebut belum tercapai sempurna, ia tetap memiliki semangat. Keyakinan ini muncul karena…
A. Yakin bahwa Allah Swt. akan memberikan balasan yang instan.
B. Memahami bahwa urusan diterima atau ditolaknya amal adalah hak penuh Allah Swt.
C. Menganggap bahwa setiap usaha akan selalu berhasil.
D. Adanya janji dari Rasulullah Saw. bahwa setiap amal pasti berbuah manis.
E. Merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain pasrah.
Kunci Jawaban: B
66. Seseorang yang bertawakal kepada Allah Swt. akan mendapatkan jaminan tercukupinya semua kebutuhan hidupnya, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. at-Talaq/65: 3. Ayat ini menyatakan bahwa “barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” Jaminan ini diberikan karena…
A. Allah Swt. mengabulkan semua permintaan hamba-Nya tanpa terkecuali.
B. Allah Swt. akan memberikan rezeki yang melimpah ruah secara instan.
C. Allah Swt. telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu, dan Dia melaksanakan urusan-Nya.
D. Orang yang bertawakal cenderung memiliki sedikit kebutuhan.
E. Tawakal adalah syarat untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi.
Kunci Jawaban: C
67. Kegagalan adalah hal yang wajar dalam kehidupan. Namun, seorang yang bertawakal dan husnuzan (berprasangka baik) atas ketentuan Allah Swt. akan mudah bangkit dari keterpurukan tersebut. Sifat ini membantu mereka…
A. Mengabaikan kegagalan dan mencari hiburan lain.
B. Menyalahkan takdir atas semua yang terjadi.
C. Tetap sabar dan optimis mampu menyelesaikan masalah, meskipun sulit.
D. Meminta bantuan dari orang lain untuk menyelesaikan masalahnya.
E. Menghindari segala bentuk risiko agar tidak gagal lagi.
Kunci Jawaban: C
68. Sikap tawakal memiliki dampak besar terhadap ketahanan spiritual seseorang, salah satunya adalah tidak bisa dikuasai oleh setan. Q.S. an-Nahl/16: 99 menegaskan bahwa setan tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan. Hal ini terjadi karena…
A. Setan takut kepada orang-orang yang sering berzikir.
B. Orang yang bertawakal memiliki ikatan yang kuat dengan Allah Swt., yang tidak bisa ditembus oleh godaan setan.
C. Setan hanya menggoda orang-orang yang melakukan perbuatan dosa besar.
D. Orang yang bertawakal cenderung menghindari segala bentuk interaksi sosial.
E. Setan akan menyerah setelah beberapa kali mencoba menggoda.
Kunci Jawaban: B
69. Q.S. asy-Syura/42: 36 membandingkan kenikmatan hidup di dunia dengan kenikmatan yang ada di sisi Allah Swt. bagi orang-orang yang beriman dan bertawakal. Pesan utama dari ayat ini adalah…
A. Kenikmatan duniawi harus dihindari sepenuhnya.
B. Kenikmatan yang hakiki dan abadi adalah yang berasal dari Allah Swt. di akhirat.
C. Tawakal akan menjamin kekayaan dan kesuksesan di dunia.
D. Semua kenikmatan dunia adalah ilusi dan tidak nyata.
E. Kenikmatan duniawi hanya diberikan kepada orang yang bertawakal.
Kunci Jawaban: B
70. Salah satu manfaat tawakal adalah menumbuhkan sikap menghargai hasil usaha. Seseorang yang bertawakal akan menerima apa pun hasil akhir dari usahanya dengan gembira dan rasa syukur. Sikap ini berimbas pada…
A. Menganggap hasil usaha sendiri adalah yang terbaik dari yang lain.
B. Memiliki sikap yang pasrah tanpa berusaha lebih baik.
C. Sikap menghargai hasil usaha orang lain juga.
D. Menjadi pribadi yang sangat individualis.
E. Merasa tidak perlu lagi berinteraksi dengan orang lain.
Kunci Jawaban: C
71. Sifat tawakal secara etimologis memiliki arti memasrahkan, menanggungkan, mewakilkan, atau menyerahkan sesuatu. Makna ini menggarisbawahi bahwa inti dari tawakal adalah…
A. Menjalani hidup dengan pasrah tanpa rencana.
B. Menyerahkan kendali sepenuhnya kepada pihak lain.
C. Mendedikasikan diri untuk mencapai tujuan yang tidak realistis.
D. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu akan terjadi dengan sendirinya.
E. Mempercayakan hasil akhir dari sebuah usaha kepada yang Maha Kuasa.
Kunci Jawaban: E
72. Dalam Q.S. ar-Ra’d/13: 30, Allah Swt. berfirman, “hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat.” Penekanan pada frasa “hanya kepada-Nya” menunjukkan bahwa tawakal merupakan bentuk ibadah yang bersifat…
A. Sosial, karena melibatkan hubungan dengan sesama.
B. Eksklusif, hanya ditujukan kepada Allah Swt.
C. Formal, mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
D. Kondisional, tergantung pada situasi dan kondisi.
E. Pragmatis, bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Kunci Jawaban: B
73. Sikap tawakal yang benar adalah menyerahkan hasil usaha kepada Allah Swt. setelah berikhtiar sekuat tenaga. Apabila seseorang hanya berikhtiar tanpa diiringi tawakal, maka ia akan cenderung…
A. Merasa kecewa dan putus asa jika hasilnya tidak sesuai harapan.
B. Merasa puas dan sombong atas keberhasilannya.
C. Lebih menghargai kerja keras orang lain.
D. Memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesama.
E. Menjadi pribadi yang lebih optimis.
Kunci Jawaban: A
74. Seseorang yang memiliki sikap tawakal yang kuat akan senantiasa melakukan ikhtiar tanpa mengeluh. Mereka akan selalu berharap mendapatkan yang terbaik dari Allah Swt. Sifat ini akan mengalirkan nikmat yang tiada henti, karena…
A. Allah Swt. memberikan nikmat hanya kepada orang yang tidak pernah mengeluh.
B. Allah Swt. menjanjikan balasan yang setimpal atas setiap usaha.
C. Sikap tidak mengeluh menunjukkan ketulusan dan keikhlasan.
D. Rezeki akan datang dengan sendirinya jika seseorang tidak mengeluh.
E. Allah Swt. akan menguji hamba-Nya dengan memberikan kesulitan.
Kunci Jawaban: C
75. Tawakal yang sesungguhnya adalah pasrah kepada Allah Swt. tanpa rasa khawatir dan gelisah. Sikap ini berakar pada pemahaman bahwa…
A. Setiap masalah pasti akan diselesaikan oleh orang lain.
B. Kekuatan manusia terbatas, sedangkan kekuatan Allah Swt. tidak terbatas.
C. Kegelisahan adalah tanda keimanan yang lemah.
D. Kekhawatiran hanya akan membuang-buang waktu.
E. Semua hal di dunia ini bisa dikendalikan oleh manusia.
Kunci Jawaban: B
76. Manfaat tawakal dalam menghadapi kegagalan adalah kemudahan untuk bangkit kembali. Hal ini terjadi karena tawakal menumbuhkan sikap husnuzan (prasangka baik) terhadap Allah Swt. Prasangka baik ini berarti…
A. Menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya.
B. Yakin bahwa di balik kegagalan pasti ada hikmah dan kebaikan dari Allah Swt.
C. Menganggap bahwa semua kegagalan adalah kesalahan orang lain.
D. Berpikir bahwa Allah Swt. akan memberikan jalan keluar secara instan.
E. Memaksa diri untuk melupakan kegagalan tanpa merenunginya.
Kunci Jawaban: B
77. Seseorang yang bertawakal akan mendapatkan jaminan tercukupinya semua keperluan hidupnya. Meskipun demikian, jaminan ini tidak berarti mereka akan terbebas dari segala kesulitan. Jaminan tersebut lebih merujuk pada…
A. Kelimpahan harta benda yang terus-menerus.
B. Ketenangan batin dan kemudahan dalam menghadapi masalah.
C. Kekebalan dari segala bentuk musibah dan penyakit.
D. Terpenuhinya semua keinginan dan ambisi.
E. Janji untuk selalu hidup dalam kemewahan.
Kunci Jawaban: B
78. Rasulullah Saw. menjadi teladan sempurna dalam bersikap tawakal. Sikap beliau yang selalu pasrah kepada Allah Swt. dalam menghadapi berbagai masalah menunjukkan bahwa tawakal merupakan…
A. Sifat yang hanya bisa dimiliki oleh para nabi.
B. Perilaku yang dapat dipelajari dan diterapkan oleh setiap orang.
C. Tanda bahwa beliau tidak memiliki masalah dalam hidupnya.
D. Bentuk ibadah yang paling sulit untuk dilakukan.
E. Sikap yang hanya relevan dalam situasi kritis.
Kunci Jawaban: B
79. Q.S. an-Nahl/16: 99 menegaskan bahwa setan tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal. Mengapa tawakal menjadi benteng yang kuat melawan godaan setan?
A. Karena tawakal membuat seseorang tidak memiliki keinginan lagi.
B. Tawakal membuat seseorang menjadi lebih kuat secara fisik.
C. Tawakal menciptakan hubungan yang sangat erat dengan Allah Swt. sehingga setan tidak memiliki celah untuk menggoda.
D. Setan hanya menggoda orang yang tidak beragama.
E. Tawakal hanya efektif jika dibarengi dengan banyak ibadah sunah.
Kunci Jawaban: C
80. Menghargai hasil usaha, baik hasil sendiri maupun orang lain, merupakan salah satu manfaat dari tawakal. Sikap ini berawal dari penerimaan yang tulus terhadap takdir Allah Swt. terhadap hasil usahanya sendiri. Ini menunjukkan bahwa tawakal memiliki dimensi…
A. Pribadi, karena hanya berkaitan dengan diri sendiri.
B. Sosial, karena berdampak pada interaksi dengan sesama.
C. Individualis, karena hanya fokus pada pencapaian pribadi.
D. Materialis, karena bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
E. Spiritual, karena hanya berkaitan dengan ibadah ritual.
Kunci Jawaban: B