Berikut 80 contoh soal pilihan ganda Bab 5 Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia, PAI kelas 10 SMA/SMK lengkap dengan kunci jawabannya.
1. Perdebatan mengenai kapan Islam pertama kali memasuki wilayah Nusantara selalu menjadi topik menarik di kalangan sejarawan. Salah satu teori yang cukup awal menyebutkan bahwa Islam sudah ada di Nusantara pada abad ke-7 Masehi. Teori ini didukung oleh penemuan pemukiman saudagar Arab di wilayah pantai barat Sumatera. Siapakah tokoh yang mengemukakan teori ini?
A. Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje
B. Prof. Dr. Buya Hamka
C. Prof. Dr. Husein Djajadiningrat
D. Prof. Dr. Slamet Muljana
E. N.A. Baloch
Kunci Jawaban: B
2. Menurut salah satu teori yang paling awal mengenai masuknya Islam ke Nusantara, disebutkan bahwa para saudagar dari suatu wilayah memegang peranan penting dalam membawa ajaran Islam. Wilayah asal para saudagar ini diyakini oleh teori tersebut adalah pusat keagamaan Islam. Teori manakah yang dimaksud dan dari mana asal para saudagar tersebut?
A. Teori Gujarat, dari India
B. Teori Makkah, dari Arab
C. Teori Persia, dari Iran
D. Teori Cina, dari Tiongkok
E. Teori Maritim, dari berbagai jalur pelayaran
Kunci Jawaban: B
3. Teori Gujarat, yang dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat pada abad ke-13 Masehi. Wilayah pertama yang diyakini menerima ajaran Islam berdasarkan teori ini adalah Kerajaan Samudra Pasai. Namun, teori ini menghadapi kritik signifikan, terutama terkait dengan aspek mazhab yang dianut. Apa kritik utama yang diajukan terhadap teori Gujarat?
A. Tidak menjelaskan secara rinci rute perdagangan dari Gujarat ke Nusantara.
B. Mazhab yang berkembang di Gujarat (Syi’ah) tidak sesuai dengan mazhab mayoritas di Samudra Pasai (Syafi’i).
C. Kerajaan Samudra Pasai didirikan jauh sebelum abad ke-13 Masehi.
D. Teori ini mengabaikan peran ulama lokal dalam penyebaran Islam.
E. Kurangnya bukti arkeologi yang mendukung adanya komunitas Gujarat di Samudra Pasai.
Kunci Jawaban: B
4. N.A. Baloch mengemukakan Teori Maritim yang menyoroti peranan jalur perdagangan laut dalam penyebaran Islam di Nusantara. Menurut teori ini, Islam dikenalkan di sepanjang jalur niaga di pantai-pantai tempat persinggahan pada abad ke-1 H atau abad ke-7 M. Fase berikutnya, yaitu pengembangan agama Islam secara lebih luas hingga ke pelosok Indonesia, terjadi pada kurun waktu…
A. Abad ke-1 sampai abad ke-5 H/7-12 M.
B. Abad ke-6 H sampai ke pelosok Indonesia.
C. Setelah masa Khulafaur Rasyidin berakhir.
D. Bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit.
E. Ketika Kesultanan Samudra Pasai berdiri.
Kunci Jawaban: B
5. Salah satu teori mengenai masuknya Islam ke Nusantara mengemukakan bahwa Islam datang dari Persia dan bermazhab Syi’ah. Pendapat ini didasarkan pada sistem pengejaan bacaan huruf Al-Qur’an, terutama di Jawa Barat yang menggunakan ejaan Persia. Mengapa teori ini dipandang lemah oleh sebagian besar sejarawan?
A. Tidak semua pengguna sistem baca Persia adalah penganut Syi’ah.
B. Mayoritas muslim Jawa Barat bermazhab Syafi’i dan berpaham Ahlussunnah wal Jama’ah.
C. Baghdad, ibu kota Kekhalifahan Bani Abbasiyah saat itu, mayoritas khalifahnya adalah penganut Ahlussunnah wal Jama’ah.
D. A dan B benar.
E. A, B, dan C benar.
Kunci Jawaban: E
6. Buya Hamka, dalam menolak Teori Gujarat, menggunakan argumen kuat yang didasarkan pada catatan seorang penjelajah muslim terkenal. Penjelajah ini mengunjungi Kesultanan Samudra Pasai dan mencatat mazhab yang dianut oleh kesultanan tersebut. Siapakah penjelajah yang dimaksud oleh Buya Hamka dan mazhab apa yang ia catat di Samudra Pasai?
A. Marco Polo, Mazhab Hanafi
B. Ibnu Batutah, Mazhab Syafi’i
C. Laksamana Cheng Ho, Mazhab Maliki
D. Tome Pires, Mazhab Hambali
E. Duarte Barbosa, Mazhab Syi’ah
Kunci Jawaban: B
7. Transformasi dari “kerajaan” menjadi “kesultanan” dan “raja” menjadi “sultan” dalam sejarah Indonesia menandai periode penting perkembangan Islam. Salah satu alasan utama di balik perubahan ini, selain dari aspek keagamaan, adalah motif politik. Apa motif politik utama para raja Hindu yang memeluk Islam pada masa itu?
A. Untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka hingga ke Timur Tengah.
B. Agar mendapatkan pengakuan dan dukungan dari kekhalifahan Islam internasional.
C. Untuk mempertahankan kekuasaan karena mayoritas rakyatnya sudah memeluk Islam.
D. Untuk mendapatkan akses ke jalur perdagangan yang dikuasai oleh saudagar Muslim.
E. Karena ajaran Islam menawarkan sistem pemerintahan yang lebih maju.
Kunci Jawaban: C
8. Menurut periodisasi sejarah Indonesia yang dibuat oleh sejarawan Belanda pada masa kolonial, periode Islamisme ditempatkan setelah masa kemunduran Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 M. Penempatan ini menimbulkan pandangan bahwa Islam baru dikenal luas di Nusantara pada abad tersebut. Apa dampak signifikan dari periodisasi ini terhadap pemahaman sejarah masuknya Islam di Indonesia?
A. Mengabaikan fakta bahwa dakwah Islam sudah dimulai sejak abad ke-7 Masehi.
B. Menekankan peran Wali Songo sebagai satu-satunya penyebar Islam.
C. Menganggap Islam sebagai agama yang dibawa oleh bangsa Eropa.
D. Memudarkan peran kesultanan Islam awal seperti Samudra Pasai.
E. Menghambat penelitian lebih lanjut tentang teori-teori awal masuknya Islam.
Kunci Jawaban: A
9. Teori Cina, yang dikemukakan oleh Slamet Muljana, menyatakan bahwa Sultan Demak dan para Wali Songo memiliki garis keturunan Cina, dengan dasar Kronik Klenteng Sam Po Kong. Namun, teori ini memiliki kelemahan yang cukup mendasar. Apa yang menjadi titik kelemahan utama dari Teori Cina?
A. Kronik Klenteng Sam Po Kong tidak kredibel sebagai sumber sejarah.
B. Adanya kemungkinan pencinaan nama dalam kebudayaan Cina, bukan berarti individu tersebut berdarah Cina.
C. Tidak ada bukti genetik yang mendukung klaim keturunan Cina.
D. Wali Songo jelas berasal dari etnis Jawa murni.
E. Sultan Demak dikenal sebagai pendiri kerajaan Islam pertama di Jawa.
Kunci Jawaban: B
10. Meskipun terjadi peperangan antara Makkah dan Madinah pada kurun waktu 1-11 H/622-632 M, jalur perdagangan laut antara Timur Tengah, India, dan Cina tidak terputus. Hal ini menunjukkan ketahanan dan pentingnya jalur maritim dalam sejarah penyebaran Islam. Siapakah yang berpendapat bahwa umat Islam memiliki kemampuan dalam penguasaan perniagaan melalui jalur maritim sehingga Islam dapat tersebar luas?
A. Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje
B. Prof. Dr. Buya Hamka
C. Prof. Dr. Slamet Muljana
D. N.A. Baloch
E. Prof. Dr. Husein Djajadiningrat
Kunci Jawaban: D
11. Kesultanan Samudra Pasai sering disebut sebagai salah satu kerajaan Islam pertama di Nusantara yang berdiri pada abad ke-13 Masehi. Berdasarkan beberapa teori, keberadaannya menjadi indikator penting dalam kronologi masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Wilayah ini secara geografis terletak di bagian mana dari pulau Sumatera?
A. Sumatera Barat
B. Sumatera Selatan
C. Sumatera Utara
D. Aceh
E. Riau
Kunci Jawaban: C
12. Berita Cina Dinasti Tang menjadi acuan penting bagi Buya Hamka dalam menyusun teorinya tentang masuknya Islam ke Nusantara. Berita ini menyebutkan adanya pemukiman saudagar Arab di wilayah tertentu. Lokasi pemukiman saudagar Arab yang disebut dalam Berita Cina Dinasti Tang berada di mana?
A. Pantai utara Jawa
B. Pantai timur Kalimantan
C. Pantai barat Sumatera
D. Pesisir Sulawesi
E. Maluku
Kunci Jawaban: C
13. Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya raja-raja Hindu yang memutuskan untuk memeluk Islam. Hal ini kemudian memicu terbentuknya kesultanan-kesultanan Islam di berbagai wilayah. Salah satu faktor penting yang mendorong rakyat berbondong-bondong masuk Islam adalah kemudahan syarat masuk dan satu ciri khas ajaran Islam. Ciri khas apakah yang dimaksud?
A. Islam mengajarkan sistem pemerintahan teokrasi yang kuat.
B. Islam mendorong pembangunan infrastruktur dan perdagangan.
C. Islam tidak mengenal sistem kasta, sehingga dianggap agama pembebas bagi rakyat jelata.
D. Islam menawarkan kebebasan beribadah tanpa batasan.
E. Islam memiliki ajaran tasawuf yang menarik perhatian.
Kunci Jawaban: C
14. Runtuhnya pengaruh Hindu-Buddha di India dan munculnya Kerajaan Moghul memiliki korelasi dengan perkembangan Islam di Nusantara. Selain itu, perkembangan Islam di Peking, Cina, juga turut mempengaruhi pertumbuhan institusi keagamaan Islam di Indonesia. Institusi apakah yang dimaksud yang tumbuh baik di dalam maupun di luar pulau Jawa?
A. Madrasah dan surau
B. Pesantren dan masjid
C. Zawiyah dan ribat
D. Perpustakaan dan pusat studi
E. Lembaga zakat dan wakaf
Kunci Jawaban: B
15. Ibnu Batutah, seorang penjelajah muslim terkenal, mencatat bahwa saat ia berkunjung ke Kesultanan Samudra Pasai pada tahun 745-746 H/1345 M, kesultanan tersebut menganut mazhab Syafi’i. Informasi ini sangat krusial dalam perdebatan teori masuknya Islam. Mengapa catatan Ibnu Batutah menjadi dasar penolakan Buya Hamka terhadap Teori Gujarat?
A. Karena Gujarat pada saat itu dikenal mayoritas bermazhab Maliki.
B. Karena Teori Gujarat mengklaim Samudra Pasai bermazhab Syi’ah.
C. Karena catatan Ibnu Batutah membuktikan Islam datang langsung dari Makkah.
D. Karena adanya perbedaan mazhab antara Gujarat (Syi’ah) dan Samudra Pasai (Syafi’i).
E. Karena Ibnu Batutah tidak pernah menyebutkan adanya pengaruh Gujarat di Samudra Pasai.
Kunci Jawaban: D
16. Meskipun Teori Gujarat menyebutkan bahwa Samudra Pasai adalah daerah pertama penerima ajaran Islam pada abad ke-13 Masehi, Buya Hamka berpendapat bahwa Samudra Pasai bukanlah awal masuknya Islam, melainkan merupakan fase perkembangan agama Islam. Pendapat Buya Hamka ini dilandasi oleh fakta bahwa…
A. Islam telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi berdasarkan Berita Cina Dinasti Tang.
B. Kerajaan Samudra Pasai sudah memiliki kekuasaan politik yang besar saat didirikan.
C. Banyak saudagar Arab telah menetap di pesisir Sumatera jauh sebelum abad ke-13 Masehi.
D. Ada kerajaan Islam lain yang lebih tua dari Samudra Pasai.
E. Wali Songo sudah aktif menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke-13 Masehi.
Kunci Jawaban: A
17. Peran saudagar pribumi dalam proses pengembangan agama Islam di pedalaman-pedalaman Nusantara sangatlah penting, terutama setelah fase pengenalan awal yang dilakukan oleh saudagar asing. Proses pengembangan ini, yang terjadi mulai abad ke-6 H, merupakan kelanjutan dari pengenalan awal Islam yang berlangsung selama kurun waktu yang lebih panjang. Berapa lama kira-kira fase pengenalan awal Islam berlangsung menurut Teori Maritim?
A. 1 abad (abad ke-1 H)
B. 3 abad (abad ke-1 sampai abad ke-3 H)
C. 5 abad (abad ke-1 sampai abad ke-5 H)
D. 7 abad (abad ke-1 sampai abad ke-7 H)
E. 10 abad (abad ke-1 sampai abad ke-10 H)
Kunci Jawaban: C
18. Periodisasi sejarah Indonesia yang dibuat oleh sejarawan Belanda pada masa kolonial seringkali dikritik karena menempatkan “Zaman Islamisme” setelah “Zaman Hinduisme dan Buddhisme” dan mengimplikasikan bahwa Islam baru masuk pada abad ke-15 Masehi. Pemahaman ini mengabaikan data penting dari sumber-sumber lain. Sumber apakah yang justru menunjukkan bahwa dakwah Islam sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu abad ke-7 Masehi?
A. Catatan perjalanan Marco Polo
B. Prasasti kuno di Jawa
C. Berita Cina Dinasti Tang
D. Kitab Negarakertagama
E. Babad Tanah Jawi
Kunci Jawaban: C
19. Adanya fakta bahwa mayoritas muslim Jawa Barat bermazhab Syafi’i dan berpaham Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi salah satu alasan kuat untuk menolak Teori Persia yang mengklaim Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi’ah. Fakta ini menegaskan bahwa…
A. Ajaran Islam di Jawa Barat lebih banyak dipengaruhi oleh ulama dari Makkah.
B. Mayoritas penganut Syi’ah di Persia tidak melakukan dakwah ke Nusantara.
C. Ada perbedaan mendasar antara praktik keagamaan di Persia dengan di Jawa Barat.
D. Teori Persia hanya didasarkan pada kesamaan ejaan yang kurang kuat.
E. Aliran Syi’ah tidak pernah berkembang di wilayah Nusantara.
Kunci Jawaban: C
20. Perkembangan kesultanan Islam di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sebab timbulnya politik di luar Indonesia, seperti periode Khulafaur Rasyidin, Bani Umayah, Bani Abbassiyah, Fathimiyah, hingga Kesultanan Turki Ustmani. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran Islam ke Nusantara tidak terjadi secara terisolasi, melainkan merupakan bagian dari…
A. Ekspansi militer kekhalifahan Islam.
B. Jaringan perdagangan global yang saling terhubung.
C. Gerakan dakwah yang terpusat dari satu khalifah.
D. Upaya kolonisasi wilayah baru oleh kekuatan Islam.
E. Perebutan hegemoni antarmazhab dalam Islam.
Kunci Jawasan: B
21. Sultan Malik al-Saleh, pendiri dan raja pertama Samudra Pasai, merupakan salah satu tokoh kunci dalam penyebaran Islam di Nusantara dan Asia Tenggara. Pengaruh Kesultanan Samudra Pasai di bawah kepemimpinannya sangat kuat, bahkan sempat menerima kunjungan dari seorang penjelajah terkenal yang kemudian mencatat kekayaan dan pengaruh Sultan. Siapakah penjelajah yang dimaksud?
A. Ibnu Batutah
B. Laksamana Cheng Ho
C. Marco Polo
D. Vasco da Gama
E. Tome Pires
Kunci Jawaban: C
22. Sultan Malik al-Saleh dikisahkan memeluk Islam setelah bertemu dengan seorang ulama dari Mekah. Pertemuan ini menjadi titik awal berdirinya Kesultanan Samudra Pasai yang merupakan gabungan dari dua kerajaan sebelumnya. Siapakah nama ulama dari Mekah yang berperan dalam mengislamkan Meurah Silu (nama asli Sultan Malik al-Saleh)?
A. Syekh Syamsuddin al-Sumatrani
B. Syekh Yusuf al-Makassari
C. Syekh Ismail
D. Syekh Kuala
E. Syekh Abdur Rauf Singkil
Kunci Jawaban: C
23. Sultan Ahmad, raja ketiga Samudra Pasai dengan gelar Sultan Malik al-Thahir II, dikenal sangat memperhatikan perkembangan dan kemajuan agama Islam. Seorang penjelajah dari Maroko yang mengunjungi Kesultanan Samudra Pasai pada masa pemerintahannya mencatat dedikasi Sultan ini dalam menyebarkan ajaran Islam ke berbagai wilayah sekitar Pasai. Siapakah penjelajah yang mencatat hal tersebut?
A. Ahmad Mansyur Suryanegara
B. N.A. Baloch
C. Buya Hamka
D. Ibnu Batutah
E. Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje
Kunci Jawaban: D
24. Sultan Alaudin Riayat Syah, Sultan Aceh ketiga, dikenal sebagai peletak dasar-dasar kejayaan Kesultanan Aceh. Beliau berjasa besar dalam penyebaran Islam di wilayah Aceh dengan mendatangkan ulama-ulama tertentu untuk mengajarkan agama. Dari manakah ulama-ulama tersebut didatangkan oleh Sultan Alaudin Riayat Syah?
A. Yaman dan Mesir
B. Turki dan Cina
C. Persia dan India
D. Arab dan Afrika Utara
E. Melayu dan Patani
Kunci Jawaban: C
25. Wali Songo adalah sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor penyebaran Islam di Pulau Jawa. Mereka menggunakan berbagai saluran dakwah yang kreatif dan efektif untuk mendekati masyarakat. Selain kebudayaan, kesenian, pendidikan, dan pernikahan, metode dakwah apa lagi yang sangat efektif mereka gunakan untuk menyebarkan Islam?
A. Konfrontasi langsung dengan pemeluk agama lama
B. Pendirian pusat-pusat perbelanjaan modern
C. Jalur perdagangan dan politik
D. Penerjemahan kitab-kitab suci ke bahasa lokal
E. Pembentukan pasukan militer Islam
Kunci Jawaban: C
26. Sultan Alauddin (I Manga’rangi Daeng Manrabbia) adalah raja Gowa pertama yang memeluk Islam bersama raja Tallo, sehingga secara bertahap rakyat Gowa-Tallo juga memeluk agama Islam. Penyebaran agama Islam di Gowa pada masa pemerintahannya juga dibantu oleh perjuangan dakwah seorang ulama dari Minangkabau. Siapakah nama ulama yang dimaksud?
A. Datuk Tunggang Parangan
B. Syekh Siti Jenar
C. Sunan Ampel
D. Datuk Ri Bandang
E. Sunan Giri
Kunci Jawaban: D
27. Datuk Tunggang Parangan, seorang ulama Minangkabau, berdakwah di Kutai Kartanegara bersama sahabatnya pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota. Berkat dakwah beliau, Raja Aji Mahkota memeluk Islam, diikuti oleh keluarga kerajaan dan rakyat. Sahabat Datuk Tunggang Parangan yang juga berdakwah bersamanya di Kutai Kartanegara adalah…
A. Datuk Ri Bandang
B. Sunan Kalijaga
C. Sultan Zainal Abidin
D. Syarif Hidayatullah
E. Syekh Ismail
Kunci Jawaban: A
28. Sultan Zainal Abidin memerintah Kesultanan Ternate pada kurun waktu 1486-1500 M. Beliau terkenal karena menjadikan Islam sebagai landasan resmi bernegara dan bahkan rela memperdalam ilmu agama di Pulau Jawa. Ke pesantren mana Sultan Zainal Abidin pergi untuk memperdalam ilmu agama?
A. Pesantren Sunan Ampel
B. Pesantren Sunan Kalijaga
C. Pesantren Sunan Bonang
D. Pesantren Sunan Giri
E. Pesantren Sunan Drajat
Kunci Jawaban: D
29. Salah satu strategi dakwah Wali Songo yang sangat efektif dalam menyebarkan Islam hingga ke pelosok pedesaan adalah melalui institusi pendidikan. Institusi apakah yang mereka gagas dan kembangkan sehingga berperan besar dalam proses dakwah Islam?
A. Madrasah
B. Surau
C. Pesantren
D. Balai Pengajian
E. Masjid
Kunci Jawaban: C
30. Sultan Alauddin Riayat Syah tidak hanya mendatangkan ulama dari Persia dan India, tetapi juga membentuk kader-kader pendakwah yang kemudian disebarkan ke berbagai wilayah. Wilayah manakah yang disebutkan dalam teks sebagai daerah yang dijangkau ajaran Islam pada masa kepemimpinan Sultan Alaudin Riayat Syah?
A. Jawa dan Bali
B. Sulawesi dan Maluku
C. Minangkabau dan Indrapura
D. Kutai dan Sambas
E. Banten dan Demak
Kunci Jawaban: C
31. Kesultanan Samudra Pasai merupakan gabungan dari dua kerajaan, yaitu Kerajaan Peurlak dan Kerajaan Pase, dengan Sultan Malik al-Saleh sebagai raja pertamanya. Berdirinya Kesultanan ini pada tahun 1267 M menandai tonggak penting dalam sejarah Islam di Nusantara. Sultan Malik al-Saleh wafat pada tahun 1297 M dan dimakamkan di suatu desa. Di desa manakah makam Sultan Malik al-Saleh berada?
A. Desa Cot Teupin
B. Desa Beuringin
C. Desa Blang Panyang
D. Desa Kandang
E. Desa Lambaro Sukon
Kunci Jawaban: B
32. Salah satu peran terpenting Sultan Zainal Abidin dalam penyebaran agama Islam di Maluku adalah mendirikan pesantren-pesantren dengan pengajar yang didatangkan langsung dari Jawa. Selain itu, beliau juga mendirikan sebuah lembaga khusus yang bertugas membantu Sultan dalam mengawasi pelaksanaan syariat Islam. Apakah nama lembaga yang didirikan oleh Sultan Zainal Abidin ini?
A. Baitul Mal
B. Mahkamah Syar’iyah
C. Jolebe atau Bobato Akhirat
D. Lembaga Dakwah Islamiyah
E. Dewan Syura Muslimin
Kunci Jawaban: C
33. Proses islamisasi di Kesultanan Gowa-Tallo berhasil mengislamkan beberapa kerajaan lain di Sulawesi Selatan pada masa pemerintahan Sultan Alauddin. Kerajaan-kerajaan apakah yang berhasil diislamkan oleh Sultan Alauddin dan Datuk Ri Bandang?
A. Makassar, Mandar, dan Toraja
B. Bone, Soppeng, dan Wajo
C. Luwu, Palopo, dan Sidrap
D. Enrekang, Parepare, dan Bulukumba
E. Selayar, Bantaeng, dan Jeneponto
Kunci Jawaban: B
34. Gelar “Sultan Malik al-Saleh” yang disandang oleh Meurah Silu setelah memeluk Islam, serta tulisan aksara Arab pada nisannya, menunjukkan karakteristik kepemimpinan dan keagamaan beliau. Terjemahan dari aksara Arab yang tertulis di nisan Sultan Malik al-Saleh adalah…
A. “Ini adalah makam raja yang bijaksana, pemimpin umat yang adil.”
B. “Ini adalah makam almarhum yang diampuni, yang kuat dalam beribadah, sang penakluk yang bergelar Sultan Malik al-Saleh.”
C. “Ini adalah peristirahatan terakhir seorang sultan yang agung dan mulia.”
D. “Makam ini adalah saksi bisu kebesaran pemimpin Samudra Pasai.”
E. “Di sinilah bersemayam penguasa Islam yang menyebarkan kebenaran.”
Kunci Jawaban: B
35. Hubungan baik antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan Turki Utsmani pada masa Sultan Alaudin Riayat Syah memiliki dampak signifikan terhadap kekuatan militer Aceh. Bantuan apakah yang diterima Kesultanan Aceh dari Kesultanan Turki Utsmani sehingga militer Aceh terkenal handal?
A. Bantuan logistik dan pangan
B. Bantuan keuangan dan perdagangan
C. Bantuan ulama dan ahli agama
D. Bantuan persenjataan dan pelatihan militer
E. Bantuan diplomatik dan pengakuan internasional
Kunci Jawaban: D
36. Datuk Tunggang Parangan dikenal luas atas keberhasilannya mengislamkan Raja Aji Mahkota di Kutai Kartanegara. Setelah Raja Aji Mahkota memeluk Islam, Kerajaan Kutai Kartanegara mengalami perubahan penting dalam identitasnya. Perubahan apakah yang terjadi pada Kerajaan Kutai Kartanegara setelah rajanya memeluk Islam?
A. Berganti nama menjadi Kerajaan Islam Kutai.
B. Berubah nama menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara.
C. Menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh.
D. Mengalami kemunduran dalam bidang ekonomi.
E. Menjadi pusat perdagangan maritim terkemuka.
Kunci Jawaban: B
37. Masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin di Ternate (1486-1500 M) menunjukkan komitmen kuat terhadap Islam. Setelah kembali dari memperdalam ilmu agama di Jawa, beliau mengajak ulama-ulama terkemuka untuk membantu dakwah di seluruh Maluku. Siapakah salah satu ulama terkemuka yang disebutkan menemani Sultan Zainal Abidin dalam dakwahnya?
A. Tuhubahanul
B. Syekh Abdul Rauf Singkil
C. Wali Songo
D. Datuk Ri Bandang
E. Sultan Alauddin
Kunci Jawaban: A
38. Meskipun banyak teori tentang masuknya Islam ke Nusantara, peranan para tokoh seperti Sultan Malik al-Saleh, Sultan Ahmad, Sultan Alaudin Riayat Syah, dan Wali Songo sangat krusial dalam fase penyebaran dan penguatan Islam di wilayahnya masing-masing. Berdasarkan informasi yang diberikan, di antara tokoh-tokoh tersebut, siapakah yang tidak secara langsung berdakwah di Pulau Jawa?
A. Sultan Malik al-Saleh
B. Raden Rahmat (Sunan Ampel)
C. Ja’far Shadiq (Sunan Kudus)
D. Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)
E. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
Kunci Jawaban: A
39. Wali Songo dikenal dengan strategi dakwah yang beragam dan merangkul kearifan lokal. Selain menggunakan saluran kebudayaan, kesenian, dan pendidikan, mereka juga memanfaatkan jalur pernikahan. Tujuan utama dari saluran dakwah melalui pernikahan adalah…
A. Untuk memperluas hubungan kekerabatan antar kelompok bangsawan.
B. Mengintegrasikan keluarga bangsawan muslim dengan rakyat biasa.
C. Mempercepat proses islamisasi keluarga dan keturunan.
D. Mendapatkan dukungan politik dari para penguasa lokal.
E. Memperkaya budaya Jawa dengan elemen-elemen Islam.
Kunci Jawaban: C
40. Sultan Muhammad Malik al-Zahir menggantikan Sultan Malik al-Saleh sebagai pemimpin Kesultanan Samudra Pasai pada tahun 1297 M. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci peran dakwahnya, keberadaannya sebagai penerus menunjukkan kesinambungan kepemimpinan Islam. Berapa lama Sultan Malik al-Saleh berkuasa sebelum wafat dan digantikan oleh Sultan Muhammad Malik al-Zahir?
A. 15 tahun
B. 20 tahun
C. 29 tahun
D. 35 tahun
E. 40 tahun
Kunci Jawaban: C
41. Selain tokoh-tokoh awal penyebar Islam, banyak ulama yang terus berkiprah dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia dari abad ke-18 hingga masa kontemporer. Salah satu ulama yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, dan merupakan penulis hebat, adalah…
A. Syaikh Nawawi al-Bantani
B. Syaikh Mahfudz al-Termasi
C. Abdul Sayyid Abdul Rahman Abdul Samad al-Palimbani
D. Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Padani
E. Nurudin ar-Raniri
Kunci Jawaban: C
42. Ulama Indonesia yang bermukim di Makkah memiliki peran signifikan dalam penyebaran Islam di Nusantara melalui para muridnya yang kembali ke tanah air. Dua ulama utama yang disebutkan memiliki jasa besar tersebut adalah…
A. Syaikh Mahfudz al-Termasi dan Syaikh Nawawi al-Bantani
B. Syaikh Ismail al-Minangkabawi dan Syaikh Ahmad Khatib Sambas
C. Nurudin ar-Raniri dan Abdul Rauf as-Sinkili
D. Muhammad Arsyad al-Banjari dan Muhammad Shalih bin Umar al-Samarani
E. Syaikh Abdul Karim dan Syaikh Marzuqi
Kunci Jawaban: B
43. Dari deretan murid-murid ulama mukimin di Makkah yang kembali ke Nusantara, terdapat beberapa nama yang berasal dari Priangan. Mereka kemudian turut berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di daerah asalnya. Siapakah dua murid yang berasal dari Priangan yang dimaksud?
A. Nawawi dan Abdul Karim
B. Umar dan Zainudin
C. Mujitaba dan ‘Aydarus
D. Mahmud dan Hasan Mustafa
E. Arsyad bin As’ad dan Arsyad bin Alwan
Kunci Jawaban: D
44. Karya-karya monumental para ulama Nusantara tidak hanya ditulis dalam bahasa Arab, tetapi juga dalam bahasa Melayu, Jawa, atau bahasa lokal lainnya, menunjukkan kearifan lokal dalam dakwah. Salah satu ulama asal Aceh, Nurudin ar-Raniri, memiliki karya terkenal di bidang fikih dan ibadah. Apakah judul karya tersebut?
A. Terjuman al-Mustafid
B. Mir’at al-Thullab
C. Sabil al-Muhtadin
D. Sirath al-Mustagim
E. Minhaj Zawi al-Nazar
Kunci Jawaban: D
45. Abdul Rauf as-Sinkili, seorang ulama terkemuka dari Aceh, memiliki dua karya monumental yang mencakup bidang tafsir, fikih, dan muamalah. Salah satu karyanya yang berbentuk tafsir adalah…
A. Sirath al-Mustagim
B. Minhaj Zawi al-Nazar
C. Sabil al-Muhtadin
D. Terjuman al-Mustafid
E. Majmu’at al-Syar’iah
Kunci Jawaban: D
46. Seorang ulama besar dari Banjarmasin, Muhammad Arsyad al-Banjari, dikenal luas dengan karyanya di bidang fikih. Kitabnya menjadi rujukan penting bagi umat Islam di Nusantara. Apakah judul karya monumental beliau?
A. Mir’at al-Thullab
B. Faid al-Rahman
C. Sabil al-Muhtadin
D. Minhaj Zawi al-Nazar
E. Majmu’at al-Syar’iah
Kunci Jawaban: C
47. Abdullah Mahfudz al-Termasi, ulama asal Termas, Jawa Timur, dikenal memiliki karya khusus di bidang Ulumul Hadis. Kitabnya menunjukkan kedalaman ilmunya dalam kajian hadis. Apakah judul karya beliau?
A. Sirath al-Mustagim
B. Terjuman al-Mustafid
C. Sabil al-Muhtadin
D. Minhaj Zawi al-Nazar
E. Faid al-Rahman
Kunci Jawaban: D
48. Muhammad Shalih bin Umar al-Samarani memiliki dua karya yang mencakup bidang fikih, tasawuf, dan tafsir. Salah satu karyanya yang fokus pada fikih dan tasawuf adalah…
A. Faid al-Rahman
B. Terjuman al-Mustafid
C. Minhaj Zawi al-Nazar
D. Majmu’at al-Syar’iah
E. Sirath al-Mustagim
Kunci Jawaban: D
49. Nilai keteladanan hidup sederhana merupakan salah satu ciri khas para ulama penyebar Islam di Indonesia. Meskipun hartanya melimpah, mereka memilih untuk menyedekahkan harta tersebut dan hanya mengambil secukupnya untuk kebutuhan pokok. Perintah Allah Swt. tentang infak dalam Al-Qur’an tercantum dalam surat dan ayat berapa?
A. Q.S. ar-Ra’d/13:11
B. Q.S. at-Taubah/9:122
C. Q.S. al-Baqarah/2:267
D. Q.S. az-Zumar/39:10
E. Q.S. al-Hujurat/49:13
Kunci Jawaban: C
50. Mengapa sikap hidup sederhana para ulama penyebar Islam sangat efektif dalam perjuangan dakwah mereka, terutama di kalangan rakyat jelata?
A. Karena menunjukkan kekuatan finansial Islam yang mampu menarik simpati.
B. Karena menciptakan citra ulama sebagai sosok yang dapat diandalkan dalam urusan dunia.
C. Karena membuat rakyat merasa tidak ada jarak dan suka rela memeluk Islam.
D. Karena membuktikan bahwa Islam tidak melarang kekayaan.
E. Karena menarik perhatian para penguasa untuk mengikuti jejak mereka.
Kunci Jawaban: C
51. Salah satu nilai keteladanan para ulama adalah kegigihan dalam berjuang. Mereka menunjukkan semangat pantang menyerah dan tekad kuat dalam memperjuangkan ajaran Islam meskipun menghadapi berbagai hambatan. Firman Allah Swt. dalam Q.S. ar-Ra’d/13:11 menegaskan bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali…
A. Jika mereka beriman dengan sungguh-sungguh.
B. Jika mereka berhijrah ke tempat yang lebih baik.
C. Jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
D. Jika mereka bersabar dalam menghadapi cobaan.
E. Jika mereka berdoa dengan khusyuk.
Kunci Jawaban: C
52. Medan dakwah yang berat, seperti lautan, hutan belantara, dan ancaman musuh, tidak menyurutkan tekad perjuangan dakwah para ulama. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mengutamakan sesuatu di atas kepentingan pribadi dan keluarga. Apakah yang lebih diutamakan oleh para ulama tersebut?
A. Kekuatan militer dan politik
B. Kelancaran dakwah
C. Pengumpulan harta wakaf
D. Pembangunan infrastruktur
E. Penulisan kitab-kitab baru
Kunci Jawaban: B
53. Para ulama penyebar Islam menunjukkan keteladanan dalam menguasai ilmu agama secara luas dan mendalam. Kedalaman ilmu ini memungkinkan mereka melakukan penyesuaian ajaran Islam dengan tradisi lokal tanpa menghilangkan adat yang sudah berlaku. Bagaimana cara para ulama ini memperoleh ilmu agama yang mumpuni?
A. Belajar secara otodidak melalui penelitian mandiri.
B. Mendapatkan wahyu langsung dari Allah Swt.
C. Berguru kepada para ulama yang jalur keilmuannya bersambung sampai kepada Rasulullah Saw.
D. Membaca semua kitab yang ada di perpustakaan besar.
E. Melalui mimpi dan ilham spiritual.
Kunci Jawaban: C
54. Pentingnya belajar ilmu agama secara mendalam dan melalui guru yang bersambung sanad keilmuannya kepada Rasulullah Saw. ditekankan dalam ajaran Islam. Firman Allah Swt. dalam Q.S. at-Taubah/9:122 menyeru sebagian orang mukmin untuk memperdalam pengetahuan agama. Tujuan dari seruan ini adalah…
A. Agar mereka menjadi pemimpin perang yang handal.
B. Agar mereka dapat memberi peringatan kepada kaumnya apabila telah kembali.
C. Agar mereka dapat hidup mewah dan berkedudukan tinggi.
D. Agar mereka dapat bersaing dalam perdagangan internasional.
E. Agar mereka menjadi hakim yang memutuskan perkara.
Kunci Jawaban: B
55. Produktivitas berkarya melalui ilmu pengetahuan dan amal saleh merupakan salah satu bentuk keteladanan para ulama. Karya-karya monumental mereka, seperti kitab-kitab, terus dipelajari hingga saat ini. Apa tujuan utama para ulama mendokumentasikan pemikiran mereka melalui sebuah kitab?
A. Untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah dan masyarakat.
B. Sebagai warisan harta benda yang bisa diwariskan kepada keturunan.
C. Sebagai bentuk amal jariyah dan upaya menyelamatkan generasi penerus dari ajaran sesat.
D. Untuk menunjukkan superioritas ilmu pengetahuan Islam.
E. Agar nama mereka selalu dikenang dalam sejarah.
Kunci Jawaban: C
56. Dalam konteks budaya literasi yang dipraktikkan oleh para ulama, disebutkan bahwa membaca dan menulis adalah dua aktivitas dasar. Di era revolusi industri 4.0 saat ini, bidang literasi apa yang perlu terus digelorakan karena sangat penting untuk menopang keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara?
A. Literasi finansial
B. Literasi digital
C. Literasi media
D. Literasi teknologi
E. Literasi informasi
Kunci Jawaban: D
57. Kesabaran adalah kunci keberhasilan dakwah para ulama dalam menghadapi ujian dan cobaan. Mereka menghadapi umat dengan keragaman budaya, etnis, tingkat pendidikan, dan kepribadian. Firman Allah Swt. dalam Q.S. az-Zumar/39:10 menyebutkan tentang pahala kesabaran yang sangat besar. Bagaimana sifat pahala sabar tersebut dijelaskan dalam ayat tersebut?
A. Akan dibalas dengan surga yang tinggi.
B. Akan disempurnakan pahalanya tanpa batas.
C. Akan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat.
D. Akan diberi kekayaan yang berlimpah di dunia.
E. Akan diampuni semua dosanya.
Kunci Jawaban: B
58. Mengapa seorang pendakwah harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dalam menjalankan tugasnya?
A. Agar dapat menghadapi kritik dan cacian dari masyarakat.
B. Karena menghadapi umat yang memiliki keragaman budaya, etnis, dan tingkat pendidikan.
C. Untuk memastikan bahwa dakwahnya diterima oleh semua golongan.
D. Agar dapat meniru kesabaran para nabi dan wali.
E. Untuk menghindari konflik dan perdebatan yang tidak perlu.
Kunci Jawaban: B
59. Menghargai perbedaan adalah salah satu nilai keteladanan yang sangat menonjol dari para ulama penyebar Islam di Indonesia. Mereka sangat toleran terhadap budaya lokal, bahkan memperbolehkan masyarakat pribumi mempraktikkan tradisi yang sudah diselaraskan dengan ajaran Islam. Apa hasil dari sikap toleran ini?
A. Islam menjadi agama minoritas di daerah tertentu.
B. Timbulnya benturan antara ajaran Islam dengan budaya lokal.
C. Ajaran Islam tidak dapat berkembang dengan pesat.
D. Terjalinnya persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak ditemukan adanya benturan.
E. Masyarakat menjadi bingung dalam membedakan ajaran agama dan tradisi.
Kunci Jawaban: D
60. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hujurat/49:13 memerintahkan umat-Nya untuk saling mengenal. Ayat ini menekankan bahwa yang paling mulia di sisi Allah adalah…
A. Orang yang paling kaya hartanya.
B. Orang yang paling banyak ilmunya.
C. Orang yang paling bertakwa.
D. Orang yang paling kuat fisiknya.
E. Orang yang paling berkuasa.
Kunci Jawaban: C
61. Berdakwah secara damai adalah prinsip utama yang diajarkan Islam dan dipraktikkan oleh para ulama di Indonesia. Mereka menyampaikan ajaran Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan, bukan dengan kekerasan. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nahl/16:125. Apa inti perintah dalam ayat tersebut?
A. Perangi semua orang yang menolak Islam.
B. Sebarkan Islam dengan segala cara, termasuk paksaan.
C. Serulah manusia ke jalan Tuhan dengan hikmah dan pengajaran yang baik, serta berdebatlah dengan cara yang baik.
D. Musnahkan adat dan budaya yang bertentangan dengan Islam.
E. Jauhi semua orang yang tidak sepaham dalam beragama.
Kunci Jawaban: C
62. Jika terjadi peperangan dalam konteks dakwah Islam, tujuan utamanya menurut teks adalah…
A. Untuk memperluas wilayah kekuasaan Islam.
B. Untuk memaksakan kehendak agama kepada orang lain.
C. Untuk membela dan mempertahankan kehidupan umat Islam.
D. Untuk mendapatkan harta rampasan perang.
E. Untuk menunjukkan kekuatan militer Islam.
Kunci Jawaban: C
63. Syaikh Mahfudz al-Termasi adalah ulama asal Termas, Jawa Timur. Ia merupakan salah satu ulama yang terus berkiprah dalam menyebarkan Islam di Indonesia sejak abad ke-18. Bidang keilmuan yang paling menonjol dari karya beliau adalah…
A. Fikih dan Tasawuf
B. Tafsir
C. Ulumul Hadis
D. Muamalah
E. Ibadah
Kunci Jawaban: C
64. Syaikh Nawawi al-Bantani, seorang ulama terkemuka dari Banten, juga termasuk salah satu penulis hebat yang karyanya ditulis dalam berbagai bahasa. Meskipun namanya tidak tercantum dalam daftar karya, ia dikenal luas sebagai ulama yang sangat produktif. Dari daftar murid-murid yang kembali ke Nusantara, siapakah salah satu murid dari Banten yang disebutkan?
A. Mahmud
B. Umar
C. Nawawi
D. Mujitaba
E. Arsyad bin Alwan
Kunci Jawaban: C
65. Murid-murid dari ulama mukimin di Makkah, seperti Syaikh Ismail al-Minangkabawi dan Syaikh Ahmad Khatib Sambas, berperan besar dalam menyebarkan Islam di Nusantara. Dari Batavia, terdapat beberapa murid yang namanya disebutkan. Siapakah salah satu murid yang berasal dari Batavia?
A. Marzuqi
B. Hasan Mustafa
C. ‘Aydarus
D. Zainudin
E. Abdul Karim
Kunci Jawaban: C
66. Konsep amal jariyah sangat ditekankan dalam konteks produktivitas berkarya para ulama. Mereka meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mendokumentasikan pemikiran mereka melalui kitab. Apa yang dimaksud dengan amal jariyah dalam konteks ini?
A. Amal yang dilakukan hanya sekali namun memberikan pahala besar.
B. Amal yang pahalanya terus mengalir meskipun pelakunya telah meninggal dunia.
C. Amal yang menghasilkan kekayaan materi bagi pelakunya.
D. Amal yang hanya dapat dilakukan oleh para ulama.
E. Amal yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui orang lain.
Kunci Jawaban: B
67. Ujian dan cobaan yang dialami oleh para ulama penyebar Islam di Indonesia merupakan bagian dari proses untuk mengetahui tingkat keimanan seseorang. Siapakah yang disebutkan dalam teks sebagai manusia yang paling berat ujiannya?
A. Para sahabat Nabi
B. Para wali
C. Para nabi
D. Orang-orang saleh
E. Para pendakwah
Kunci Jawaban: C
68. Dalam konteks keteladanan menghargai perbedaan, para ulama penyebar Islam di Indonesia menunjukkan sikap toleransi yang tinggi terhadap budaya lokal. Bagaimana mereka mensikapi tradisi-tradisi lokal masyarakat pribumi yang memeluk Islam?
A. Melarang keras semua tradisi lokal yang tidak ada dalam syariat Islam.
B. Memaksa masyarakat untuk meninggalkan tradisi lokal mereka sepenuhnya.
C. Memperbolehkan tradisi lokal asalkan sudah diselaraskan dengan ajaran Islam.
D. Menganggap tradisi lokal sebagai penghalang utama dakwah.
E. Menciptakan tradisi baru yang sepenuhnya Islami untuk menggantikan yang lama.
Kunci Jawaban: C
69. Ayat Al-Qur’an Q.S. an-Nahl/16:125 secara eksplisit memerintahkan umat Islam untuk berdakwah dengan cara yang baik. Dalam konteks ini, perkataan sejuk penuh hikmah dan doa dari lisan para ulama sangat ditekankan. Apa yang harus dihindari dalam perkataan seorang pendakwah menurut nilai ini?
A. Kata-kata yang terlalu ilmiah dan sulit dipahami.
B. Perkataan kasar yang bernada hinaan dan mengandung ujaran kebencian.
C. Perkataan yang terlalu panjang dan bertele-tele.
D. Perkataan yang terlalu lembut dan kurang tegas.
E. Perkataan yang hanya berisi ajakan tanpa contoh.
Kunci Jawaban: B
70. Ayat Q.S. al-Baqarah/2:267, yang berbicara tentang infak dari hasil usaha yang baik, disebutkan telah dilakukan oleh para sahabat Nabi Saw. Siapakah salah satu sahabat Nabi Saw. yang disebutkan sebagai teladan dalam gemar bersedekah dan menjalani hidup sederhana?
A. Bilal bin Rabah
B. Khalid bin Walid
C. Abu Bakar r.a.
D. Salman al-Farisi
E. Amr bin Ash
Kunci Jawaban: C
71. Muhammad Shalih bin Umar al-Samarani adalah salah satu ulama penulis hebat yang karyanya mencakup dua bidang ilmu utama. Selain fikih dan tasawuf, bidang ilmu apakah yang juga menjadi fokus karyanya?
A. Hadis
B. Tafsir
C. Akidah
D. Sejarah
E. Ilmu kalam
Kunci Jawaban: B
72. Perintah tafaqquh fiddin (memperdalam ilmu agama) dalam Q.S. at-Taubah/9:122 sangat relevan dengan keteladanan para ulama. Mengapa belajar ilmu agama secara otodidak atau hanya melalui media internet tanpa konfirmasi kepada ulama dapat berpotensi tersesat dan menyesatkan?
A. Karena materi di internet seringkali tidak lengkap.
B. Karena tidak ada jaminan kebenaran dan keshahihan isinya tanpa bimbingan guru.
C. Karena metode belajar otodidak tidak diakui dalam tradisi Islam.
D. Karena internet menyebarkan berbagai mazhab yang berbeda.
E. Karena ulama adalah satu-satunya sumber ilmu agama yang sah.
Kunci Jawaban: B
73. Meskipun sebagian ulama yang disebutkan dalam daftar murid mukimin di Haramain tidak kembali ke Nusantara, mereka tetap ikut andil dalam penyebaran Islam di Indonesia. Bagaimana cara mereka tetap berkontribusi dalam dakwah di Indonesia meskipun bermukim di Makkah?
A. Melalui surat-menyurat dan korespondensi.
B. Dengan mengirimkan dana dan bantuan finansial.
C. Melalui para murid mereka yang kembali ke Nusantara.
D. Dengan memimpin haji setiap tahun dan bertemu jemaah dari Indonesia.
E. Melalui siaran radio dan media massa.
Kunci Jawaban: C
74. Dalam nilai keteladanan sabar, disebutkan bahwa Allah Swt. akan menguji seseorang sesuai dengan tingkat keimanannya. Bagaimana hubungan antara tingkat keimanan dan beratnya ujian menurut pernyataan ini?
A. Semakin tinggi keimanan, semakin ringan ujiannya.
B. Semakin rendah keimanan, semakin berat ujiannya.
C. Semakin tinggi keimanan, semakin berat ujian dari Allah Swt.
D. Tingkat keimanan tidak memiliki hubungan dengan beratnya ujian.
E. Ujian datang tanpa memandang tingkat keimanan seseorang.
Kunci Jawaban: C
75. Sikap toleran yang ditunjukkan oleh para ulama penyebar agama Islam di Indonesia mampu menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini sesuai dengan perintah Allah Swt. dalam Q.S. al-Hujurat/49:13 tentang…
A. Kewajiban berdakwah.
B. Pentingnya menuntut ilmu.
C. Keharusan berjihad.
D. Saling mengenal antar bangsa dan suku.
E. Mengutamakan golongan sendiri.
Kunci Jawaban: D
76. Perintah untuk bertakwa kepada Tuhan dalam Q.S. Az-Zumar/39:10 menjadi pembuka bagi janji pahala yang tak terbatas bagi orang-orang yang bersabar. Ayat ini secara spesifik menyebutkan bahwa bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh…
A. Kebahagiaan dunia dan akhirat.
B. Kebaikan.
C. Kekuatan dan kekuasaan.
D. Harta yang melimpah.
E. Kedudukan yang tinggi.
Kunci Jawaban: B
77. Meskipun ulama penyebar Islam memiliki harta yang melimpah, mereka tetap hidup sederhana. Apa yang mereka lakukan dengan harta tersebut sebelum mengambil secukupnya untuk kebutuhan pokok?
A. Menyimpannya sebagai investasi.
B. Membangun masjid dan pesantren.
C. Menyedekahkan semua harta mereka.
D. Membagikannya kepada keluarga.
E. Menggunakannya untuk kepentingan pribadi.
Kunci Jawaban: C
78. Para ulama penyebar Islam di Indonesia menunjukkan keteladanan dalam gigih berjuang dengan mengesampingkan kesenangan duniawi demi keberhasilan dakwah. Apa yang mereka anggap sebagai hambatan dan tantangan yang harus diselesaikan dengan cara yang tepat?
A. Kekurangan dana dan sumber daya.
B. Penolakan dari masyarakat awam.
C. Rintangan alam seperti lautan dan hutan belantara, serta ancaman musuh.
D. Persaingan dengan agama lain.
E. Kurangnya dukungan dari penguasa.
Kunci Jawaban: C
79. Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Padani, seorang ulama terkemuka, berasal dari wilayah mana di Indonesia?
A. Palembang, Sumatera Selatan
B. Termas, Jawa Timur
C. Banten, Jawa Barat
D. Padang, Sumatera Barat
E. Aceh, Sumatera Utara
Kunci Jawaban: D
80. Salah satu pelajaran penting dari keteladanan para ulama dalam menghadapi hawa nafsu duniawi adalah bahwa keinginan tak berujung ini hanya dapat dihentikan oleh…
A. Kekayaan yang melimpah ruah.
B. Kematian.
C. Kedudukan dan jabatan tinggi.
D. Popularitas dan pengakuan sosial.
E. Pernikahan dan keluarga yang harmonis.
Kunci Jawaban: B