Berikut 80 contoh soal pilihan ganda BAB 3 Menjalani Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya- foya, Riya’, Sum’ah, Takabbur, dan Hasad, PAI kelas 10 SMA/SMK lengkap dengan kunci jawabannya.
1. Meskipun sebagian kecil manusia mengadopsi gaya hidup zuhud, namun secara fundamental, manusia memiliki kecenderungan alami terhadap materi. Kondisi ini mencerminkan bahwa manusia secara kodrat memiliki tabiat…
A. Mampu beradaptasi dengan segala kondisi ekonomi.
B. Senantiasa mencari kesempurnaan spiritualitas.
C. Sangat mencintai akumulasi harta benda.
D. Ingin selalu mengungguli orang lain dalam kepemilikan.
E. Lebih memilih ketenangan batin daripada kemewahan fisik.
Kunci Jawaban: C
2. Ketika seseorang mendapati dirinya memiliki kekayaan melimpah, seringkali muncul kebiasaan membeli barang-barang mewah yang sebenarnya kurang substansial. Perilaku ini, yang menunjukkan pengeluaran tidak terkontrol, dikategorikan sebagai…
A. Bentuk investasi strategis untuk stabilitas masa depan.
B. Wujud apresiasi diri atas pencapaian finansial.
C. Pemborosan, penghamburan harta, dan hidup berfoya-foya.
D. Tanda kemandirian finansial yang progresif.
E. Dorongan untuk meningkatkan perputaran ekonomi lokal.
Kunci Jawaban: C
3. Pola pikir, sikap, dan tindakan yang mencerminkan ketidakseimbangan akut dalam pengelolaan harta, di mana nilai pengeluaran melampaui batas kewajaran atau kebutuhan riil, paling tepat disebut sebagai…
A. Sikap kedermawanan tanpa batas.
B. Perilaku hemat yang patut diteladani.
C. Gaya hidup berfoya-foya yang destruktif.
D. Kebijaksanaan dalam konsumsi yang cermat.
E. Ekspresi kebebasan finansial yang bertanggung jawab.
Kunci Jawaban: C
4. Harta benda berpotensi menjadi sumber kehancuran bagi pemiliknya, terutama jika ia dijadikan sebagai tujuan utama dalam hidup dan sepanjang proses perolehannya…
A. Selalu dibarengi dengan niat untuk beribadah kepada Allah Swt.
B. Dilakukan melalui jalur yang halal dan sesuai syariat.
C. Tidak diiringi dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
D. Didistribusikan secara adil kepada mereka yang membutuhkan.
E. Digunakan semata-mata untuk menopang kebutuhan esensial keluarga.
Kunci Jawaban: C
5. Islam secara tegas memberikan panduan untuk menghindari perilaku berlebih-lebihan (israf) dan pemborosan (tabzir) dalam membelanjakan harta. Keduanya, dalam pandangan ajaran Islam, digolongkan sebagai perbuatan yang sejalan dengan karakteristik…
A. Pribadi-pribadi yang beruntung di dunia dan akhirat.
B. Makhluk-makhluk yang tunduk pada kehendak Tuhan.
C. Setan, yang selalu menggoda manusia menuju kesesatan.
D. Individu yang memiliki kebijaksanaan finansial tinggi.
E. Mereka yang meraih pahala berlipat ganda dari Allah Swt.
Kunci Jawaban: C
6. Ayat Al-Qur’an yang secara eksplisit menggambarkan orang-orang yang pemboros sebagai saudara setan dan menegaskan bahwa setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya, terdapat dalam surah…
A. Q.S al-Furqan/25: 67, yang mengulas tentang keseimbangan dalam berinfak.
B. Q.S al-Baqarah/2: 261, yang menyoroti perumpamaan sedekah yang berlipat ganda.
C. Q.S al-Isra’/17: 26-27, yang melarang keras perilaku boros.
D. Q.S al-Anfal/8: 2, yang menjelaskan tanda-tanda keimanan yang sejati.
E. Q.S al-A’raf/7: 31, yang berisi anjuran untuk makan dan minum sewajarnya.
Kunci Jawaban: C
7. Berlawanan dengan kecenderungan hidup berlebihan dan boros, Islam mengajarkan umatnya untuk mengamalkan gaya hidup yang ditandai oleh sikap…
A. Mencari kemewahan sebagai bentuk syukur atas nikmat Tuhan.
B. Mengejar kesenangan duniawi tanpa batas sebagai tujuan utama.
C. Bersahaja, menjaga keseimbangan, dan bersikap proporsional dalam segala hal.
D. Berfokus sepenuhnya pada pencapaian materi dan status sosial.
E. Hidup tanpa perencanaan masa depan yang matang atau tanggung jawab.
Kunci Jawaban: C
8. Dalam surah Q.S al-Furqan/25: 67, dijelaskan ciri-ciri ‘ibadurrahman (hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih). Salah satu karakteristik mereka adalah, ketika berinfak, mereka tidak berlebihan dan juga tidak…
A. Menghitung-hitung jumlah infak yang telah dikeluarkan.
B. Menunjukkan sifat kikir atau pelit dalam membelanjakan harta.
C. Khawatir akan kerugian materi yang mungkin timbul.
D. Menuntut pujian atau balasan dari sesama manusia.
E. Terlalu sering berinfak hingga menguras seluruh kekayaan.
Kunci Jawaban: B
9. Kata tabzir secara spesifik disebut dalam Al-Qur’an sebanyak…
A. Satu kali, menunjukkan kekhasan konteksnya.
B. Dua kali, menguatkan makna larangan tersebut.
C. Tiga kali, memberikan penekanan yang cukup signifikan.
D. Dua puluh tiga kali, menyoroti frekuensi larangan israf secara umum.
E. Jumlah pastinya tidak dijelaskan secara eksplisit.
Kunci Jawaban: C
10. Istilah tabzir dalam konteks pengelolaan harta didefinisikan sebagai perilaku membelanjakan harta…
A. Untuk tujuan yang secara mutlak dibenarkan oleh syariat Islam.
B. Melampaui batas kepatutan, tanpa mempertimbangkan nilai manfaat.
C. Tidak pada tempatnya atau tidak sesuai dengan hak yang seharusnya.
D. Dalam kuantitas yang sangat besar, meskipun untuk kebutuhan yang sah.
E. Demi memenuhi kebutuhan primer yang paling mendesak bagi kehidupan.
Kunci Jawaban: C
11. Apabila seseorang mengeluarkan hartanya, sekalipun dalam jumlah yang tidak seberapa, namun pengeluaran tersebut ditujukan untuk hal-hal yang secara tegas dilarang oleh ajaran agama, maka ia dikategorikan sebagai…
A. Individu yang dermawan, meskipun dengan niat yang keliru.
B. Pribadi yang cermat dalam mengelola finansialnya.
C. Pemboros, karena tindakan tersebut melanggar ketentuan syariat.
D. Sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tersembunyi.
E. Individu yang bijaksana dalam membuat pilihan-pilihan kecil.
Kunci Jawaban: C
12. Seseorang dikatakan berperilaku israf apabila ia membelanjakan hartanya dengan cara…
A. Hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok secara efisien dan wajar.
B. Menginfakkan sebagian kecil di jalan Allah Swt. tanpa riya.
C. Melewati batas kepatutan menurut ajaran Islam dan tanpa membawa nilai manfaat bagi dunia maupun akhirat.
D. Sangat cermat, meskipun jumlah yang dikeluarkan sedikit namun memberikan dampak positif besar.
E. Mengutamakan penabungan sebagian besar penghasilan untuk masa depan yang aman.
Kunci Jawaban: C
13. Sifat israf, yang identik dengan pemborosan dan tindakan tanpa manfaat, sangat rentan muncul pada diri seseorang yang memiliki kondisi…
A. Iman yang kokoh dan tidak tergoyahkan oleh godaan dunia.
B. Kecenderungan kuat untuk senantiasa bersedekah.
C. Sikap zuhud yang menjauhi kemewahan duniawi.
D. Keimanan yang rapuh, sehingga mudah terpengaruh godaan harta.
E. Pengalaman hidup yang luas, yang seharusnya membuatnya lebih arif.
Kunci Jawaban: D
14. Penggunaan kuota internet secara berlebihan untuk aktivitas “searching” dan “chatting” yang tidak memiliki substansi atau nilai guna yang jelas, merupakan contoh perilaku tabzir dan israf dalam konteks…
A. Konsumsi makanan dan minuman yang melampaui batas.
B. Gaya berbusana dan penampilan diri yang mencolok.
C. Pemanfaatan sarana komunikasi dan perkataan yang tidak perlu.
D. Pelaksanaan ritual ibadah yang tidak sesuai tuntunan.
E. Keputusan investasi yang impulsif dan berisiko tinggi.
Kunci Jawaban: C
15. Mengenakan perhiasan emas secara berlebihan di berbagai bagian tubuh saat menghadiri acara sosial, atau mengenakan pakaian serta membawa tas bermerek mewah dari luar negeri, adalah contoh konkret dari tabzir dan israf dalam aspek…
A. Konsumsi dan gaya makan seseorang.
B. Cara berkomunikasi dalam pergaulan.
C. Penampilan diri dan citra eksternal.
D. Pemanfaatan waktu luang dan hiburan.
E. Kinerja dan etos kerja profesional.
Kunci Jawaban: C
16. Salah satu konsekuensi negatif paling signifikan dari gaya hidup berfoya-foya adalah kecenderungan individu untuk terlalu fokus pada kebahagiaan duniawi, yang pada akhirnya menyebabkan…
A. Peningkatan konsentrasi pada pengembangan pendidikan diri.
B. Kelalaian terhadap persiapan dan bekal untuk kehidupan akhirat.
C. Peningkatan kualitas hidup secara holistik dan berkelanjutan.
D. Peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam pekerjaan.
E. Pengembangan potensi diri demi kemajuan komunitas secara umum.
Kunci Jawaban: B
17. Membelanjakan harta secara berlebihan dan boros, kemudian secara sengaja memamerkannya kepada orang lain, dapat secara signifikan memicu timbulnya sifat-sifat negatif di masyarakat seperti…
A. Kasih sayang yang mendalam dan kepedulian sosial.
B. Empati dan keinginan untuk saling membantu dalam kesulitan.
C. Iri hati, kedengkian, dan keinginan untuk riya’.
D. Rasa syukur yang mendalam dan sikap qana’ah (merasa cukup).
E. Peningkatan tanggung jawab sosial dan semangat berkontribusi.
Kunci Jawaban: C
18. Pengeluaran harta yang tidak terkontrol, seringkali didorong oleh dorongan gengsi dan hawa nafsu, dapat berujung pada konsekuensi serius berupa…
A. Peningkatan kesejahteraan dan kemapanan hidup.
B. Frustasi dan kekhawatiran ekstrem saat harta mulai menipis.
C. Pencapaian kebebasan finansial yang diimpikan banyak orang.
D. Peningkatan kemandirian ekonomi dan stabilitas keuangan.
E. Perolehan keuntungan investasi jangka panjang yang signifikan.
Kunci Jawaban: B
19. Kekhawatiran yang tidak proporsional terhadap kemungkinan kekurangan harta di masa depan, yang dialami oleh orang yang terbiasa berfoya-foya, cenderung menimbulkan sifat buruk yaitu…
A. Kedermawanan yang impulsif untuk cepat menghabiskan harta.
B. Kekikiran, karena ketakutan akan kemiskinan dan enggan berbagi.
C. Toleransi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi finansial.
D. Sikap optimis yang tidak realistis terhadap rezeki yang datang.
E. Kejujuran yang mutlak dalam setiap transaksi keuangan.
Kunci Jawaban: B
20. Kasus seseorang yang mengambil makanan dan minuman berlimpah pada suatu acara karena khawatir tidak kebagian, tanpa mempertimbangkan kapasitas perut, yang berakhir dengan makanan tidak habis, merupakan contoh nyata dari perilaku…
A. Pengelolaan makanan yang hemat dan efisien.
B. Bentuk ekspresi rasa syukur atas hidangan yang melimpah.
C. Tindakan tabzir dan israf dalam konsumsi makanan.
D. Kepedulian terhadap ketersediaan makanan bagi orang lain.
E. Kebiasaan hidup yang efisien dalam memanfaatkan sumber daya.
Kunci Jawaban: C
21. Salah satu cara efektif untuk menghindari sifat hidup berfoya-foya adalah dengan menerapkan prinsip pengelolaan harta yang cermat, yaitu…
A. Menumpuk harta sebanyak-banyaknya untuk kebutuhan darurat di masa depan.
B. Memprioritaskan pengeluaran berdasarkan skala kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
C. Berinvestasi pada barang-barang mewah sebagai bentuk aset jangka panjang.
D. Mengikuti tren konsumsi yang sedang populer di kalangan masyarakat luas.
E. Mengeluarkan harta hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga inti.
Kunci Jawaban: B
22. Kebiasaan bersedekah dan membantu orang lain dapat membangkitkan rasa empati serta mempererat hubungan sosial antarwarga masyarakat. Hal ini juga menegaskan bahwa harta yang sebenarnya bermanfaat bagi kita adalah…
A. Harta yang kita simpan di bank dalam jumlah besar.
B. Harta yang kita gunakan untuk membeli barang-barang mewah.
C. Harta yang kita sedekahkan dan berikan kepada orang lain.
D. Harta yang kita gunakan untuk investasi bisnis yang menguntungkan.
E. Harta yang kita wariskan kepada anak cucu di masa depan.
Kunci Jawaban: C
23. Menerapkan gaya hidup sederhana tidak hanya membuat hati dan pikiran menjadi tenteram, tetapi juga menumbuhkan sikap positif lainnya, seperti…
A. Rasa bangga atas pencapaian materi yang dimiliki.
B. Keinginan untuk selalu bersaing dalam hal kekayaan.
C. Perasaan bahagia melihat orang lain berkecukupan dan tergerak untuk membantu yang membutuhkan.
D. Sikap acuh tak acuh terhadap kondisi finansial orang lain.
E. Kecenderungan untuk mengisolasi diri dari lingkungan sosial.
Kunci Jawaban: C
24. Menerima dengan senang hati segala karunia dari Allah Swt. akan menghasilkan ketenangan batin yang mendalam. Sikap ini, yang disebut syukur bil qalb, didasari oleh keyakinan bahwa…
A. Semua nikmat adalah hasil kerja keras manusia semata.
B. Allah Swt. hanya memberi rezeki kepada hamba yang rajin beribadah.
C. Segala nikmat merupakan bentuk kasih sayang Allah Swt. dan Dia menjamin rezeki semua makhluk.
D. Manusia harus selalu meminta lebih banyak rezeki agar tidak hidup sengsara.
E. Ketenangan batin hanya bisa dicapai melalui kekayaan materi.
Kunci Jawaban: C
25. Selain syukur bil qalb (bersyukur dalam hati) dan syukur bil lisan (mengucapkan alhamdulillah serta berdoa), bersyukur juga dapat diungkapkan melalui syukur bil arkan, yang berarti…
A. Memamerkan nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada orang lain.
B. Menggunakan setiap nikmat sesuai dengan peruntukannya yang halal dan bermanfaat.
C. Mencari nikmat sebanyak-banyaknya agar dapat bersedekah lebih banyak.
D. Menyimpan nikmat yang ada tanpa menggunakannya secara berlebihan.
E. Bersyukur hanya ketika mendapatkan nikmat yang besar dan terlihat.
Kunci Jawaban: B
26. Merencanakan kehidupan di masa datang secara matang akan mendorong seseorang untuk bertindak lebih selektif dan bijaksana dalam penggunaan harta. Salah satu wujud konkret dari sikap ini adalah…
A. Mengeluarkan uang tanpa mempertimbangkan kebutuhan mendesak.
B. Membiasakan diri menyisihkan uang saku untuk ditabung secara rutin.
C. Selalu membeli barang-barang terbaru meskipun tidak diperlukan.
D. Mengikuti gaya hidup mewah teman-teman sebaya.
E. Menggunakan seluruh pendapatan untuk kesenangan sesaat.
Kunci Jawaban: B
27. Sikap rendah hati merupakan kunci untuk menghindari sifat berfoya-foya, karena hal itu akan mengingatkan seseorang bahwa harta sejatinya hanyalah titipan dari Allah Swt. yang harus dipergunakan di jalan-Nya. Kesadaran ini juga menekankan bahwa…
A. Kekayaan dunia adalah penentu utama kebahagiaan akhirat.
B. Kehidupan dunia adalah ladang untuk beramal demi kebahagiaan akhirat.
C. Seseorang harus selalu merasa lebih kaya dari orang lain.
D. Kehebatan seseorang diukur dari jumlah harta yang dimilikinya.
E. Allah Swt. akan memberikan semua keinginan hamba-Nya di dunia.
Kunci Jawaban: B
28. Islam secara tegas melarang sifat berlebihan (israf) sekaligus sifat kikir (bakhil). Kedua sifat ini dianggap tercela meskipun merupakan dua kutub yang berlawanan, karena…
A. Keduanya hanya menguntungkan sebagian kecil individu dalam masyarakat.
B. Keduanya mendorong individu untuk peduli terhadap fakir miskin.
C. Keduanya mencerminkan ketidakseimbangan dalam hubungan dengan Allah dan sesama.
D. Keduanya merupakan hasil dari keyakinan yang kuat terhadap takdir.
E. Keduanya dapat meningkatkan status sosial di mata orang lain.
Kunci Jawaban: C
29. Seorang yang memiliki sifat kikir atau bakhil cenderung mementingkan diri sendiri, memastikan semua kebutuhannya terpenuhi tanpa peduli penderitaan orang lain. Akibatnya, ia tidak akan rela…
A. Berusaha keras mencari harta yang halal.
B. Menjaga harta dengan baik agar tidak cepat habis.
C. Mengorbankan harta, tenaga, atau waktunya untuk kepentingan agama Islam.
D. Bergaul dengan orang-orang kaya yang memiliki banyak harta.
E. Menyampaikan kebenaran meskipun terasa pahit dan sulit.
Kunci Jawaban: C
30. Q.S. Ali Imran/3: 180 secara keras memperingatkan orang-orang yang kikir dengan karunia Allah Swt., dengan menyebutkan bahwa harta yang mereka kikirkan itu akan…
A. Menjadi jaminan keselamatan mereka di hari Kiamat.
B. Dikembalikan kepada mereka dengan pahala berlipat ganda.
C. Dikalungkan di lehernya sebagai siksa pada hari Kiamat.
D. Menjadi saksi atas kedermawanan mereka di dunia.
E. Diwariskan kepada ahli warisnya tanpa hisab.
Kunci Jawaban: C
31. Menurut hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah r.a., Rasulullah Saw. bersabda: “Jauhilah oleh kalian sifat kikir, karena kikir telah mencelakakan umat sebelum kalian,” yang mendorong mereka untuk…
A. Berbagi harta dengan orang-orang yang membutuhkan.
B. Membangun peradaban yang maju dan sejahtera.
C. Menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan bagi mereka.
D. Menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana dalam masyarakat.
E. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kunci Jawaban: C
32. Secara bahasa, “memperdengarkan” adalah arti dari sum’ah. Adapun secara istilah, sum’ah adalah perbuatan…
A. Melakukan ibadah dengan niat agar mendapat pujian dari orang lain.
B. Memberitahukan amal ibadah yang dilakukan kepada orang lain agar dirinya mendapat sanjungan.
C. Berbicara keras di tempat umum untuk menarik perhatian.
D. Menyembunyikan amal kebaikan agar tidak diketahui siapa pun.
E. Membaca Al-Qur’an dengan suara merdu di hadapan banyak orang.
Kunci Jawaban: B
33. Perbuatan melakukan ibadah dengan niat supaya mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain dikenal sebagai…
A. Sum’ah, karena hanya ingin memperdengarkan amal.
B. Ikhlas, karena niatnya murni mencari keridaan Allah.
C. Riya’, karena menampakkan amal agar dilihat orang.
D. Hasad, karena didasari rasa iri terhadap orang lain.
E. Takabur, karena merasa paling hebat dan suci.
Kunci Jawaban: C
34. Riya’ dan sum’ah digolongkan sebagai sifat tercela yang dapat menyebabkan amal ibadah menjadi sia-sia. Fenomena ini dapat muncul pada diri seseorang…
A. Hanya sebelum melakukan ibadah.
B. Hanya setelah melakukan ibadah.
C. Pada saat melakukan ibadah ataupun setelah melakukannya.
D. Hanya jika ibadah dilakukan secara terang-terangan.
E. Sepanjang hidupnya tanpa disadari.
Kunci Jawaban: C
35. Rasulullah Saw. menegaskan bahwa riya’ termasuk syirik khafi, yaitu syirik yang samar dan tersembunyi. Penyebab utama riya’ digolongkan demikian adalah…
A. Karena sifat riya’ sangat jelas terlihat oleh mata telanjang.
B. Karena riya’ terkait dengan niat dalam hati, yang hanya diketahui oleh Allah Swt.
C. Karena riya’ hanya dilakukan oleh orang-orang munafik secara terang-terangan.
D. Karena riya’ dapat dengan mudah diidentifikasi dari perkataan seseorang.
E. Karena riya’ selalu disertai dengan perbuatan zalim dan kejahatan.
Kunci Jawaban: B
36. Dalam Q.S. al-Baqarah/2: 264, Allah Swt. memberikan perumpamaan tentang orang yang menginfakkan hartanya karena riya’ (pamer) kepada manusia. Perumpamaan tersebut adalah…
A. Seperti pohon yang tumbuh subur di tanah yang gembur.
B. Seperti air hujan yang jatuh di atas batu yang keras.
C. Seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian ditimpa hujan lebat hingga tinggallah batu itu licin lagi.
D. Seperti bintang yang bersinar terang di malam yang gelap gulita.
E. Seperti awan yang membawa hujan lebat namun tidak menyuburkan tanah.
Kunci Jawaban: C
37. Menurut hadis riwayat Ahmad dari Mahmud bin Labid, Rasulullah Saw. menyebutkan bahwa syirik kecil merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Ketika para sahabat bertanya, apakah syirik kecil itu, beliau menjawab…
A. Mempercayai ramalan bintang.
B. Bersumpah atas nama selain Allah.
C. Riya’, yaitu beramal untuk dipuji manusia.
D. Menyembah berhala-berhala kecil.
E. Tidak bersedekah kepada fakir miskin.
Kunci Jawaban: C
38. Pada hari Kiamat, Allah Swt. akan menyuruh orang-orang yang beramal karena riya’ untuk mencari pahala amalnya kepada siapa tujuan amal mereka itu. Firman-Nya berbunyi, “carilah manusia yang waktu hidup di dunia, kamu beramal tujuannya hanya untuk dipuji atau disanjung oleh mereka, mintalah pahala kepada mereka itu.” Pesan utama dari hadis ini adalah…
A. Setiap amal baik pasti akan mendapatkan balasan di akhirat.
B. Pujian manusia lebih penting daripada keridaan Allah.
C. Amal yang disertai riya’ tidak akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.
D. Manusia harus selalu beramal secara terang-terangan agar dilihat orang.
E. Allah Swt. akan selalu mengampuni dosa-dosa riya’ pada hari Kiamat.
Kunci Jawaban: C
39. Agar amal ibadah dapat diterima oleh Allah Swt., terdapat tiga syarat utama yang harus dipenuhi. Salah satu syarat tersebut adalah…
A. Melakukan amal dengan modal harta yang melimpah.
B. Berniat ikhlas semata-mata karena Allah Swt.
C. Melakukan amal secara diam-diam tanpa diketahui siapa pun.
D. Beramal hanya jika ada kesempatan untuk mendapatkan pujian.
E. Melakukan amal tanpa memikirkan hasilnya di akhirat.
Kunci Jawaban: B
40. Selain beramal dengan landasan ilmu dan berniat ikhlas karena Allah Swt., syarat ketiga agar amal diterima adalah…
A. Melakukan amal dengan tergesa-gesa agar cepat selesai.
B. Melakukan amal hanya jika ada orang lain yang melihat.
C. Melakukan amal dengan sabar dan ikhlas.
D. Melakukan amal untuk mendapatkan keuntungan duniawi.
E. Melakukan amal dengan penuh paksaan.
Kunci Jawaban: C
41. Riya’ dapat dibagi menjadi dua tingkatan berdasarkan niat pelakunya. Tingkatan riya’ khalish secara spesifik merujuk pada perbuatan ibadah yang dilakukan dengan tujuan…
A. Menjalankan perintah Allah Swt. secara murni.
B. Hanya untuk mendapatkan pujian dari sesama manusia.
C. Mencari keridaan Allah sekaligus pengakuan dari orang lain.
D. Menghindari celaan dari lingkungan sosial.
E. Menguji sejauh mana keimanan diri sendiri.
Kunci Jawaban: B
42. Ketika seseorang melakukan suatu perbuatan karena niat menjalankan perintah Allah Swt., namun pada saat yang sama juga berharap mendapatkan sanjungan dari orang lain, bentuk riya’ seperti ini disebut sebagai…
A. Riya’ yang tersembunyi (khafi).
B. Riya’ dalam perbuatan.
C. Riya’ yang tulus (khalish).
D. Riya’ syirik.
E. Riya’ dalam niat.
Kunci Jawaban: D
43. Dalam konteks “riya’ dalam niat,” contoh yang paling tepat adalah ketika seseorang…
A. Memperlihatkan badan yang kurus agar disangka sering berpuasa.
B. Berkata bahwa ia ikhlas beribadah karena Allah, padahal hatinya tidak demikian.
C. Memakai pakaian muslim lengkap dengan surban untuk menarik perhatian.
D. Menampakkan tanda hitam di dahi agar dianggap ahli sujud.
E. Melakukan sedekah di tempat umum agar dilihat banyak orang.
Kunci Jawaban: B
44. Seseorang yang secara sengaja memperlihatkan tanda hitam di dahinya dengan harapan disangka sebagai ahli sujud, merupakan contoh spesifik dari bentuk riya’ dalam…
A. Niat yang disembunyikan.
B. Bentuk syirik yang samar.
C. Penampilan ibadah yang tulus.
D. Perbuatan yang terlihat.
E. Komunikasi verbal yang munafik.
Kunci Jawaban: D
45. Riya’ dan sum’ah adalah penyakit hati yang sangat berbahaya karena memiliki dampak fundamental, yaitu…
A. Meningkatkan motivasi seseorang untuk beribadah lebih giat.
B. Mempererat tali silaturahmi antarumat beragama.
C. Merusak nilai pahala dari suatu ibadah, bahkan bisa menghilangkannya sama sekali.
D. Memperkuat kepercayaan diri seseorang di hadapan publik.
E. Mendorong munculnya persaingan positif dalam beramal shaleh.
Kunci Jawaban: C
46. Salah satu ciri-ciri yang mengindikasikan bahwa seseorang memiliki sifat riya’ dan sum’ah adalah…
A. Selalu menjaga kerahasiaan amal kebaikan yang telah dilakukan.
B. Beramal dengan semangat yang konsisten, baik dilihat maupun tidak.
C. Selalu menyebut dan mengungkit amal baik yang pernah dikerjakan.
D. Merasa puas dengan amal yang telah dikerjakan secara tulus.
E. Menunjukkan ekspresi amal yang sama di hadapan orang lain atau saat sendirian.
Kunci Jawaban: C
47. Seorang individu yang tampaknya lebih rajin dan bersemangat dalam beramal ketika mendapat sanjungan, namun semangatnya menurun drastis saat menerima cemoohan, menunjukkan ciri khas dari sifat…
A. Ikhlas dalam beribadah.
B. Zuhud terhadap pujian manusia.
C. Riya’ dan sum’ah yang tersembunyi.
D. Tawakal kepada kehendak Allah.
E. Qana’ah dalam menerima takdir.
Kunci Jawaban: C
48. Dampak negatif dari perbuatan riya’ dan sum’ah tidak hanya dirasakan oleh pelakunya, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian bagi masyarakat secara umum. Salah satu dampak tersebut adalah…
A. Munculnya rasa puas yang mendalam atas amal yang dikerjakan.
B. Terjalinnya kepercayaan dan simpati yang kuat dari orang lain.
C. Menimbulkan sentimen pribadi dari orang lain karena perasaan iri dan dengki.
D. Peningkatan motivasi beramal di kalangan masyarakat.
E. Terwujudnya keharmonisan dan solidaritas sosial.
Kunci Jawaban: C
49. Mengapa riya’ dan sum’ah dianggap sulit terdeteksi oleh orang lain, tetapi memiliki dampak yang sangat merusak bagi amal seseorang?
A. Karena sifat ini sangat terlihat dari penampilan fisik seseorang.
B. Karena keduanya merupakan penyakit hati yang terkait erat dengan niat, yang hanya Allah yang mengetahuinya.
C. Karena sifat ini hanya muncul pada saat seseorang berada di keramaian.
D. Karena keduanya selalu disertai dengan tindakan kekerasan dan kezaliman.
E. Karena riya’ dan sum’ah selalu diucapkan secara lisan dengan jelas.
Kunci Jawaban: B
50. Langkah fundamental pertama untuk menghindari sifat riya’ dan sum’ah adalah dengan…
A. Memperbanyak bersedekah secara terang-terangan.
B. Selalu mengharapkan pujian dari manusia agar termotivasi.
C. Meluruskan niat sebelum melakukan setiap amal ibadah.
D. Menjauhi semua bentuk interaksi sosial agar tidak tergoda.
E. Mencari kedudukan tinggi agar disegani oleh orang lain.
Kunci Jawaban: C
51. Menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah Swt. dan semua nikmat yang diperoleh merupakan amanah dari-Nya, adalah cara efektif menghindari riya’ dan sum’ah karena…
A. Anggapan bahwa harta adalah hasil kerja keras sendiri dapat memicu riya’.
B. Manusia memang seharusnya tidak menerima nikmat dari Allah Swt.
C. Harta dan kedudukan akan selalu membawa sifat sombong pada diri.
D. Kesadaran ini akan membuat seseorang menjadi lebih kaya.
E. Allah Swt. tidak peduli dengan amal yang dilakukan manusia.
Kunci Jawaban: A
52. Salah satu cara menghindari sifat riya’ dan sum’ah adalah dengan memperbanyak rasa syukur. Hal ini penting karena…
A. Dengan bersyukur, kita akan berharap pujian dari banyak teman.
B. Syukur akan mendorong kita untuk pamer ibadah di media sosial.
C. Syukur membuat kita menyadari bahwa setiap amal ibadah adalah karunia dari Allah, sehingga tidak berharap pujian manusia.
D. Syukur akan menjamin kita memperoleh jabatan tinggi dengan mudah.
E. Pujian manusia adalah tujuan utama dari setiap amal kebaikan.
Kunci Jawaban: C
53. Pentingnya memperbanyak ingat kematian sebagai cara menghindari riya’ dan sum’ah ditekankan karena…
A. Kehidupan dunia adalah tujuan utama dan kekal abadi.
B. Pujian dari manusia akan menjadi sebab diperolehnya pahala dari Allah Swt.
C. Pujian dari manusia bersifat semu, sementara, dan tidak berarti apa pun di akhirat.
D. Dengan mengingat kematian, seseorang akan semakin berani pamer ibadah.
E. Kematian adalah akhir dari segala penderitaan duniawi.
Kunci Jawaban: C
54. Salah satu benteng amal adalah berniat meraih ridha Allah Swt. Tujuannya adalah untuk…
A. Mengalahkan hawa nafsu yang selalu menjerumuskan pada keburukan.
B. Mendapatkan pujian dari orang-orang saleh di lingkungan sekitar.
C. Memperoleh kekayaan dunia yang melimpah ruah.
D. Membangun citra diri sebagai pribadi yang paling beriman.
E. Menghindari segala bentuk ujian dan cobaan hidup.
Kunci Jawaban: A
55. Takabur didefinisikan sebagai sikap seseorang yang…
A. Menunjukkan kerendahan hati dan selalu menghormati orang lain.
B. Merasa lebih kuat, lebih hebat, sombong, meremehkan, dan menolak kebenaran.
C. Selalu mengakui kehebatan dan keberhasilan orang lain dengan tulus.
D. Menerima setiap saran dan pendapat dari siapapun dengan lapang dada.
E. Berusaha keras untuk menyembunyikan kelebihan yang dimilikinya.
Kunci Jawaban: B
56. Menurut Q.S. al-A’raf/7: 40, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, kecuali…
A. Mereka bertaubat dengan sungguh-sungguh sebelum kematian tiba.
B. Mereka berinfak seluruh hartanya di jalan Allah Swt.
C. Unta masuk ke dalam lubang jarum.
D. Mereka mendapatkan syafaat dari para nabi dan rasul.
E. Mereka berjuang mati-matian di medan jihad.
Kunci Jawaban: C
57. Q.S. al-A’raf/7: 36 secara tegas menyatakan nasib akhir bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri terhadapnya, yaitu mereka…
A. Akan kekal di dalam surga dengan segala kenikmatannya.
B. Akan menjadi penghuni neraka dan kekal di dalamnya.
C. Akan mendapatkan kesempatan kedua untuk bertobat di akhirat.
D. Akan dibiarkan tanpa hisab di hari Kiamat.
E. Akan dikembalikan ke dunia untuk memperbaiki perbuatan mereka.
Kunci Jawaban: B
58. Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a. menyebutkan firman Allah Swt.: “Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan kebesaran (kesombongan) adalah selendang-Ku, maka barangsiapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya maka Aku pasti akan menyiksanya.” Pesan utama hadis ini adalah…
A. Manusia boleh sombong jika memiliki kekuasaan dan harta melimpah.
B. Kemuliaan dan kesombongan adalah hak mutlak Allah Swt.
C. Allah Swt. sangat menyukai hamba-Nya yang berani bersaing.
D. Manusia harus berusaha keras untuk meraih kemuliaan duniawi.
E. Allah Swt. akan memaafkan setiap kesombongan hamba-Nya.
Kunci Jawaban: B
59. Mengapa sifat takabur sangat dibenci oleh Allah Swt. dan termasuk penyakit hati yang berbahaya?
A. Karena membuat seseorang cenderung merendahkan orang lain dan menolak kebenaran.
B. Karena mendorong seseorang untuk selalu beribadah secara khusyuk.
C. Karena memotivasi seseorang untuk mencapai kesuksesan duniawi.
D. Karena menghasilkan sikap rendah hati dan empati sosial.
E. Karena membuat seseorang mudah menerima kritik dan saran.
Kunci Jawaban: A
60. Sebagai seorang pelajar, penting untuk menghindari perasaan paling pintar, paling kuat, dan paling hebat di kelas atau sekolah. Sikap ini merupakan manifestasi dari…
A. Kepercayaan diri yang sehat.
B. Jiwa kompetitif yang positif.
C. Sifat takabur yang tercela.
D. Dorongan untuk berprestasi tinggi.
E. Kemampuan untuk memimpin teman-teman.
Kunci Jawaban: C
61. Sifat takabur memiliki berbagai dampak negatif yang signifikan dalam kehidupan seseorang, salah satunya adalah…
A. Mendapat pujian dan sanjungan dari banyak orang di masyarakat.
B. Semakin dekat dengan kerabat dan teman-teman sejati.
C. Dibenci dan dijauhi oleh masyarakat luas.
D. Memperoleh kemuliaan dan martabat di mata manusia.
E. Merasakan ketenangan batin karena merasa lebih unggul.
Kunci Jawaban: C
62. Salah satu cara fundamental untuk menghindari sifat takabur adalah dengan senantiasa menyadari kekurangan dan kelemahan yang melekat pada diri sendiri. Kesadaran ini penting karena…
A. Akan membuat seseorang merasa inferior dan tidak berdaya.
B. Mendorong seseorang untuk terus menerus mencari pujian.
C. Mencegah munculnya perasaan lebih hebat dari orang lain.
D. Memotivasi untuk bersaing secara tidak sehat dengan sesama.
E. Menjamin seseorang akan selalu berhasil dalam setiap usaha.
Kunci Jawaban: C
63. Banyak individu terjerumus dalam sifat takabur karena melupakan hakikat kehidupan dunia. Mereka mengira bahwa kehidupan ini kekal selamanya, sehingga lupa mempersiapkan bekal untuk akhirat. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa…
A. Kehidupan dunia adalah satu-satunya tujuan yang harus dikejar.
B. Kematian adalah akhir dari segalanya dan tidak ada kehidupan setelahnya.
C. Hidup di dunia ini hanya sementara dan setiap manusia akan dijemput kematian.
D. Kekayaan dan kekuasaan adalah jaminan kebahagiaan abadi.
E. Melupakan akhirat adalah kunci untuk hidup tenang di dunia.
Kunci Jawaban: C
64. Sikap menghargai orang lain dapat tumbuh dari pola pikir positif. Ini berarti bahwa kekurangan dan kelemahan orang lain seharusnya…
A. Menjadi bahan ejekan untuk menunjukkan superioritas diri.
B. Diabaikan sepenuhnya agar tidak mengganggu fokus pribadi.
C. Dimaklumi dan dibantu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
D. Dijadikan alasan untuk menjauhi interaksi sosial.
E. Dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi semata.
Kunci Jawaban: C
65. Sifat rendah hati (tawadhu’) merupakan antidot langsung terhadap takabur. Kesadaran bahwa setiap kelebihan yang dimiliki adalah karunia dari Allah Swt. dan bisa saja dicabut, akan menumbuhkan sikap…
A. Sombong secara terselubung.
B. Terus menerus mencari pujian dari manusia.
C. Bersyukur dan tidak meremehkan orang lain.
D. Keberanian untuk mendominasi orang lain.
E. Ketergantungan penuh pada kekuatan pribadi.
Kunci Jawaban: C
66. Keikhlasan dalam melakukan ibadah memiliki peran krusial dalam menghilangkan sifat takabur. Mengapa demikian?
A. Karena ibadah yang banyak secara otomatis akan menghilangkan kesombongan.
B. Karena keikhlasan menjamin pujian dari sesama manusia.
C. Karena ibadah yang ikhlas hanya ditujukan kepada Allah Swt., bukan untuk pamer atau merasa lebih baik dari orang lain.
D. Karena dengan ibadah yang banyak, seseorang tidak perlu lagi merasa rendah diri.
E. Karena keikhlasan adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan harta yang melimpah.
Kunci Jawaban: C
67. Hasad didefinisikan sebagai sifat seseorang yang merasakan ketidaksenangan mendalam terhadap kebahagiaan orang lain akibat perolehan suatu nikmat, dan kemudian berupaya agar nikmat tersebut…
A. Disalurkan kepada dirinya sendiri secara adil.
B. Dijadikan sebagai motivasi untuk bekerja lebih keras.
C. Hilang dari orang tersebut, terlepas apakah ia mendapatkannya atau tidak.
D. Dibagikan secara merata kepada semua orang.
E. Dijadikan pelajaran untuk tidak terlalu bergantung pada dunia.
Kunci Jawaban: C
68. Contoh riil dari sifat hasad dalam kehidupan sehari-hari, adalah ketika…
A. Seseorang merasa senang melihat temannya membeli gadget baru dan ikut merayakannya.
B. Ada teman membeli gadget baru, dan kalian merasa tidak senang dengan keadaan tersebut karena belum bisa memilikinya.
C. Seseorang termotivasi untuk bekerja lebih giat setelah melihat kesuksesan temannya.
D. Ada teman yang berhasil, dan kalian turut mendoakan kebaikan untuknya.
E. Seseorang memberikan hadiah kepada temannya yang baru saja mendapatkan nikmat.
Kunci Jawaban: B
69. Menurut hadis Nabi Saw. dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ada dua jenis “hasad” yang dibolehkan, yang sesungguhnya lebih tepat disebut ghibthah atau iri yang terpuji. Salah satunya adalah hasad kepada…
A. Orang yang diberi harta kekayaan oleh Allah lalu menggunakannya untuk menumpuk kekayaan pribadi.
B. Orang yang diberi harta kekayaan oleh Allah lalu digunakan untuk menegakkan haq dan kebaikan.
C. Orang yang memiliki jabatan tinggi tetapi menyalahgunakan kekuasaannya.
D. Orang yang mendapatkan pujian dan sanjungan dari banyak orang.
E. Orang yang memiliki penampilan fisik yang menarik dan diidolakan.
Kunci Jawaban: B
70. Q.S an-Nisa’/4: 32 secara eksplisit melarang umat Islam untuk iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian manusia atas sebagian yang lain. Ayat ini juga mengandung pesan penting, yaitu…
A. Laki-laki dan perempuan tidak memiliki bagian yang sama dari usaha mereka.
B. Manusia harus berusaha untuk selalu melebihi orang lain dalam hal karunia.
C. Hendaknya kita memohon kepada Allah sebagian dari karunia-Nya, karena Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
D. Karunia Allah hanya diberikan kepada mereka yang berjuang keras tanpa berdoa.
E. Iri hati adalah sifat yang dapat diterima jika dilakukan dalam batas wajar.
Kunci Jawaban: C
71. Menurut Imam Ghazali, salah satu jenis hasad yang paling membahayakan manusia adalah ketika seseorang…
A. Berharap hilangnya kenikmatan yang dimiliki orang lain, bahkan sekalipun ia tidak mendapatkan nikmat tersebut.
B. Merasa tidak puas terhadap nikmat yang diberikan Allah Swt. kepadanya.
C. Berharap orang lain mendapatkan lebih banyak nikmat daripada dirinya.
D. Merasa ridha terhadap nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada orang lain.
E. Berusaha keras untuk menyaingi orang lain dalam kebaikan.
Kunci Jawaban: A
72. Hadis riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a. menyatakan, “Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” Makna yang dapat ditarik dari perumpamaan ini adalah…
A. Satu kali berbuat hasad akan meningkatkan pahala seseorang.
B. Hasad hanya akan merugikan orang lain, bukan pelakunya.
C. Hasad akan menyebabkan seseorang kehilangan seluruh hartanya.
D. Satu kali berbuat hasad akan mengakibatkan hangusnya berbagai amal kebaikan yang pernah dilakukan.
E. Hasad adalah motivator untuk melakukan lebih banyak kebaikan.
Kunci Jawaban: D
73. Salah satu dampak negatif yang serius dari sifat hasad adalah bahwa ia sejatinya merupakan bentuk…
A. Penerimaan takdir Allah Swt. dengan lapang dada.
B. Bentuk motivasi positif untuk meraih kesuksesan.
C. Penentangan terhadap takdir dan kehendak Allah Swt.
D. Peningkatan rasa syukur atas nikmat yang dimiliki.
E. Pendorong untuk berdoa lebih banyak kepada Allah Swt.
Kunci Jawaban: C
74. Ketika seseorang memiliki sifat hasad, hatinya cenderung menjadi susah dan gelisah. Kondisi ini terutama muncul setiap kali ia…
A. Berhasil meraih pencapaian yang besar dalam hidupnya.
B. Mendapatkan rezeki yang melimpah dari Allah Swt.
C. Melihat orang lain mendapatkan nikmat atau kebahagiaan.
D. Melakukan amal kebaikan dan mendapatkan pujian.
E. Berdoa kepada Allah Swt. dan doanya dikabulkan.
Kunci Jawaban: C
75. Salah satu cara menghindari sifat hasad adalah dengan meyakini sepenuhnya keadilan Allah Swt. dalam pembagian rezeki dan nikmat. Keyakinan ini penting karena…
A. Allah Swt. akan selalu memberikan lebih banyak rezeki kepada orang yang iri.
B. Semua manusia diciptakan sama rata tanpa ada perbedaan karunia.
C. Meyakini keadilan Allah Swt. akan menghilangkan sifat hasad dari diri kita.
D. Rezeki manusia ditentukan oleh usaha keras mereka semata.
E. Keadilan Allah Swt. hanya berlaku bagi orang-orang yang kaya.
Kunci Jawaban: C
76. Memperbanyak rasa syukur merupakan salah satu metode efektif untuk mencegah timbulnya sifat hasad. Rasa syukur akan menumbuhkan kesadaran bahwa…
A. Setiap nikmat yang diterima harus dipamerkan kepada orang lain.
B. Semua manusia memiliki hak yang sama untuk memperoleh nikmat dari Allah Swt.
C. Rezeki hanya diberikan kepada mereka yang selalu bersyukur.
D. Bersyukur berarti tidak perlu lagi berusaha keras dalam hidup.
E. Hanya orang-orang yang sempurna yang berhak mendapatkan nikmat.
Kunci Jawaban: B
77. Menjaga sifat rendah hati (tawadhu’) dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk menghilangkan sifat rakus dan hasad. Sikap ini didasari oleh pemahaman bahwa…
A. Kita harus selalu merasa lebih rendah dari orang lain.
B. Masih banyak orang di dunia ini yang hidupnya lebih susah dari kita.
C. Dengan bersikap rendah hati, kita akan mendapatkan banyak pujian.
D. Rendah hati akan membuat seseorang kehilangan ambisi hidup.
E. Semua orang kaya memiliki sifat rendah hati secara alami.
Kunci Jawaban: B
78. Sifat hasad seringkali muncul karena kurangnya pemahaman yang baik terhadap kepribadian orang lain. Oleh karena itu, salah satu cara efektif untuk menghilangkan sifat ini adalah dengan…
A. Menjauhi interaksi sosial dan hidup menyendiri.
B. Mempererat tali silaturahmi, yang akan menumbuhkan rasa persaudaraan.
C. Selalu bersaing dengan orang lain untuk menunjukkan keunggulan.
D. Mengkritik kekurangan orang lain secara terang-terangan.
E. Membatasi pergaulan hanya dengan orang-orang yang selevel.
Kunci Jawaban: B
79. Orang yang memiliki sifat hasad seringkali tidak peduli dengan kebutuhan orang lain dan cenderung ingin selalu dilayani atau diutamakan. Untuk mengatasi hal ini, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah…
A. Selalu berusaha mendahulukan kepentingan pribadi di atas segalanya.
B. Mementingkan diri sendiri dan tidak peduli penderitaan orang lain.
C. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
D. Memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
E. Menghindari partisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
Kunci Jawaban: C
80. Ketika seseorang memiliki sifat hasad kepada orang lain, ia cenderung akan selalu mengawasi nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada orang tersebut. Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk…
A. Mencontoh kebaikan orang tersebut agar mendapatkan nikmat serupa.
B. Mendoakan agar nikmat orang tersebut terus bertambah.
C. Menjauhkan semua orang dari orang yang ia benci dengan merendahkan martabatnya atau menceritakan keburukannya.
D. Memberikan dukungan dan motivasi agar orang tersebut semakin sukses.
E. Mempelajari strategi orang tersebut dalam meraih keberhasilan.
Kunci Jawaban: C