Ceritakan salah satu pengalaman anda dalam menangani masalah di bidang pembelajaran, seperti merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian, menghadapi siswa yang sulit, atau lainnya.
Uraian anda harus berdasarkan pengalaman pribadi yang nyata (bukan pengalaman orang lain) dan memerlukan penanganan khusus.
Pertanyaan diatas adalah soal mata kuliah di bidang Pendidikan atau Keguruan, khususnya pada sub-bidang Pedagogik, Psikologi Pendidikan, atau Manajemen Kelas.
Dasar pemberian soal ini adalah untuk menguji pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis serta menyelesaikan masalah nyata yang mungkin mereka hadapi dalam praktik mengajar, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, hingga penanganan siswa.
Tujuannya agar mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan menerapkan teori-teori pendidikan dalam konteks praktis.
Harapan dari pemberian soal ini bagi mahasiswa adalah mereka mampu menunjukkan inisiatif, empati, dan kreativitas dalam menghadapi tantangan di lingkungan belajar, serta dapat merumuskan strategi penanganan yang efektif dan personal.
Berikut referensi jawabannya:
Saya pernah menghadapi seorang siswa di tingkat sekolah menengah yang menunjukkan motivasi belajar yang sangat rendah.
Siswa ini sering tidak mengerjakan tugas, pasif di kelas, dan nilai-nilainya terus menurun.
Situasi tersebut memerlukan penanganan khusus karena perilaku siswa mulai memengaruhi dinamika kelas secara keseluruhan.
Awalnya, saya mencoba pendekatan umum dengan memberinya dorongan dan mengingatkan tentang pentingnya belajar.
Akan tetapi, cara ini tidak memberikan hasil signifikan.
Saya menyadari bahwa saya perlu memahami akar masalahnya.
Saya kemudian menjadwalki pertemuan empat mata dengan siswa tersebut, di luar jam pelajaran.
Dalam pertemuan itu, saya berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan tidak menghakimi.
Saya membiarkannya berbicara dan mendengarkan dengan saksama tanpa menyela.
Dari percakapan tersebut, saya menemukan bahwa siswa ini merasa kesulitan dengan materi pelajaran tertentu dan merasa tertinggal dari teman-temannya.
Perasaan tertinggal tersebut memunculkan rasa frustrasi dan akhirnya membuatnya kehilangan minat untuk berusaha.
Siswa juga mengungkapkan bahwa dia merasa kurang didukung di rumah dalam hal belajar.
Berdasarkan pemahaman baru tersebut, saya merancang beberapa strategi penanganan.
Pertama, saya mulai memberikan bimbingan individual untuk materi yang dirasakannya sulit.
Saya memecah materi menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna dan memberinya waktu ekstra untuk bertanya.
Kedua, saya mencoba melibatkan orang tuanya. Saya menghubungi orang tua siswa, menjelaskan situasinya, dan menyarankan beberapa cara agar mereka dapat memberikan dukungan lebih di rumah, seperti menciptakan waktu belajar yang teratur dan bertanya tentang kemajuan belajarnya.
Saya juga mencoba memberinya tanggung jawab kecil di kelas, seperti membantu teman yang kesulitan atau menjadi ketua kelompok dalam tugas tertentu, untuk membangun rasa percaya dirinya.
Perlahan tapi pasti, saya melihat perubahan positif pada siswa tersebut.
Nilainya mulai membaik, dia lebih aktif di kelas, dan yang terpenting, dia menunjukkan antusiasme yang lebih besar dalam belajar.