Tenaga kependidikan memiliki peran vital dalam menunjang layanan pendidikan yang bermutu, namun sering kali tidak mendapatkan perhatian yang setara dengan pendidik.
Analisislah apa dampaknya terhadap sistem pendidikan jika peran tenaga kependidikan tidak diperkuat dalam kerangka pengembangan profesi?
Pertanyaan di atas adalah soal mata kuliah di bidang Manajemen Pendidikan atau Kebijakan Pendidikan.
Dasar pemberian soal ini adalah untuk menguji pemahaman mahasiswa tentang pentingnya peran seluruh komponen dalam ekosistem pendidikan, tidak hanya pendidik.
Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu menganalisis dampak suatu kebijakan atau kelalaian dalam pengelolaan sumber daya manusia di institusi pendidikan.
Harapan dari soal ini adalah mahasiswa dapat mengembangkan perspektif holistik mengenai tata kelola pendidikan dan merumuskan solusi strategis untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan secara menyeluruh, dengan mengakui kontribusi setiap individu di dalamnya.
Berikut referensi jawabannya:
Apabila peran tenaga kependidikan tidak diperkuat dalam kerangka pengembangan profesi, dampaknya terhadap sistem pendidikan akan sangat terasa dan menyeluruh.
Kualitas layanan pendidikan secara keseluruhan dapat menurun drastis. Tenaga kependidikan, seperti pustakawan, laboran, teknisi IT, dan staf administrasi, adalah tulang punggung operasional sekolah.
Tanpa mereka, proses belajar mengajar tidak akan berjalan optimal.
Fasilitas yang tidak terkelola dengan baik, data administrasi yang kacau, atau infrastruktur teknologi yang tidak berfungsi, semuanya akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan.
Selanjutnya, motivasi dan kinerja tenaga kependidikan akan merosot.
Jika mereka merasa peran mereka tidak dihargai atau tidak ada kesempatan untuk berkembang, semangat kerja akan menurun.
Hal ini berujung pada penurunan produktivitas dan kualitas kerja.
Staf yang kurang termotivasi cenderung melakukan pekerjaan seadanya, yang pada akhirnya memengaruhi efisiensi dan efektivitas seluruh sistem pendidikan.
Dampak ini akan menjalar hingga ke lingkungan belajar siswa dan kepuasan orang tua.
Pengembangan inovasi dan adaptasi terhadap perubahan juga akan terhambat.
Dunia pendidikan terus berkembang dan memerlukan adaptasi terhadap teknologi baru, metode pengajaran, serta tuntutan zaman.
Tenaga kependidikan yang tidak mendapatkan pengembangan profesi akan kesulitan mengikuti perkembangan ini.
Mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sistem informasi sekolah yang baru, menggunakan peralatan laboratorium modern, atau mendukung implementasi kurikulum yang diperbarui.
Kesenjangan ini akan membuat sistem pendidikan menjadi stagnan dan kurang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Terakhir, risiko terjadinya kesalahan operasional dan administratif akan meningkat.
Tanpa pelatihan yang memadai dan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, tenaga kependidikan rentan melakukan kekeliruan dalam pengelolaan data siswa, inventarisasi aset, atau bahkan dalam menjaga keamanan lingkungan sekolah.
Kesalahan-kesalahan ini dapat menimbulkan masalah yang serius, mulai dari data yang tidak akurat hingga masalah hukum.
Sistem pendidikan akan kehilangan kredibilitasnya di mata publik dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan dapat menurun.