Pada bagian ini anda dapat merefleksikan kembali situasi selama anda mendidik dan kemudian berusaha menciptakan lingkungan positif di kelas dan di sekolah.
Jawaban:
Ketika saya mulai mendidik, saya menyadari bahwa lingkungan belajar yang positif merupakan fondasi penting bagi perkembangan siswa.
Saya melihat situasi di kelas saat itu terkadang terasa kaku, dengan siswa yang cenderung pasif dan enggan berinteraksi.
Saya ingin mengubah suasana tersebut menjadi lebih hangat dan suportif, di mana setiap siswa merasa aman untuk berpendapat dan mengembangkan potensinya.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengambil langkah-langkah nyata yang bisa diterapkan langsung di kelas.
Pendekatan pertama yang saya lakukan adalah membangun hubungan personal dengan siswa.
Saya mulai dengan menyapa mereka secara individu setiap pagi, menanyakan kabar, atau sekadar memuji usaha mereka.
Saya juga meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, baik yang berkaitan dengan pelajaran maupun kehidupan sehari-hari.
Pendekatan personal ini membantu saya memahami karakter dan kebutuhan setiap siswa.
Ketika siswa merasa dihargai dan didengar, mereka menjadi lebih terbuka dan percaya diri.
Hal ini membuat mereka tidak ragu untuk bertanya atau mencoba hal-hal baru.
Selain itu, saya berupaya menciptakan aturan kelas yang disepakati bersama.
Saya mengajak siswa berdiskusi mengenai nilai-nilai yang penting bagi mereka, seperti saling menghormati, bertanggung jawab, dan bekerja sama.
Dari diskusi tersebut, kami merumuskan kesepakatan kelas yang adil dan dipahami oleh semua pihak.
Dengan cara ini, siswa merasa memiliki andil dalam menciptakan lingkungan mereka sendiri.
Saya juga menanamkan budaya saling membantu dengan membentuk kelompok belajar atau memberikan tugas kolaborasi yang mendorong mereka untuk bekerja sama.
Melihat mereka saling mendukung saat ada teman yang kesulitan adalah momen yang sangat berharga.
Saya mencoba membawa atmosfer positif ini ke lingkungan sekolah. Saya sering berkolaborasi dengan guru lain untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah.
Salah satu contohnya adalah program “Pojok Apresiasi”, di mana setiap siswa dan guru bisa menuliskan pesan positif atau apresiasi kepada siapa pun di sekolah.
Pesan-pesan tersebut ditempel di papan pengumuman yang mudah diakses.
Inisiatif kecil ini ternyata sangat efektif dalam menumbuhkan rasa saling menghargai dan menciptakan komunitas sekolah yang lebih peduli.
Melalui berbagai upaya ini, saya percaya bahwa lingkungan positif adalah hasil dari kolaborasi dan komitmen bersama, bukan hanya tugas satu orang guru.