Dalam kebiasaan guru di sekolah, identifikasi masalah dan karakteristik murid kerap terhambat oleh keterbatasan waktu, kurangnya pelatihan, keragaman latar belakang murid, serta minimnya alat pendukung, yang buktinya terlihat dari stagnasi nilai akademik, perilaku murid yang tidak sesuai, keluhan orang tua, rendahnya partisipasi, hingga tingginya angka putus sekolah.