Kategori
Edukasi

Teknik PSE Mindfulness Meningkatkan Konsentrasi dan Ketenangan Siswa

Penerapan teknik PSE mindfulness di awal pembelajaran secara signifikan membantu siswa lebih fokus dan siap belajar, dengan peningkatan ketenangan dan konsentrasi yang terlihat jelas dalam dinamika kelas dan kesiapan mereka menerima materi.

Menurut Bapak/Ibu sejauh mana teknik (PSE) Mindfulness di awal pembelajaran membantu siswa untuk lebih fokus dan siap belajar? Apakah ada peningkatan ketenangan atau konsentrasi yang terlihat?

Jawaban:

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, penerapan teknik Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) berupa mindfulness di awal sesi pembelajaran memberikan dampak yang sangat positif dan signifikan.

Praktik ini berfungsi sebagai sebuah jembatan yang efektif, membantu siswa beralih dari berbagai macam kondisi emosional dan pikiran yang mereka bawa dari luar kelas seperti hiruk pikuk di perjalanan, sisa percakapan dengan teman, atau bahkan masalah di rumah menuju keadaan yang siap untuk menerima materi pelajaran.

Proses mindfulness membantu menenangkan sistem saraf siswa.

Ketika siswa diajak untuk berhenti sejenak, fokus pada napas, dan menyadari apa yang terjadi pada tubuh dan pikiran mereka tanpa menghakimi, mereka secara aktif sedang menurunkan tingkat hormon stres.

Secara sederhana, pikiran yang sebelumnya “berlarian” ke banyak arah, secara perlahan dipusatkan pada satu titik jangkar, yaitu napas.

Hal ini menciptakan sebuah jeda sadar yang memungkinkan otak untuk beralih dari mode reaktif ke mode reseptif, sebuah kondisi mental yang esensial untuk proses belajar.

Peningkatan konsentrasi yang terlihat sangat nyata. Siswa yang pada awalnya mungkin gelisah, mengobrol, atau sulit untuk duduk tenang, akan menunjukkan perubahan perilaku yang jelas setelah sesi mindfulness singkat.

Mata mereka akan lebih terfokus pada guru, postur duduk menjadi lebih tegak dan siap, serta mereka tidak lagi mudah terdistraksi oleh hal-hal kecil di sekitar mereka.

Kesiapan belajar ini juga tercermin dari kemampuan mereka untuk mengikuti instruksi awal dengan lebih baik dan mulai mengerjakan tugas pembuka dengan lebih cepat dan mandiri.

Selain konsentrasi, peningkatan ketenangan di dalam kelas menjadi sangat terasa. Suasana kelas secara keseluruhan menjadi lebih kondusif dan positif.

Frekuensi perilaku impulsif seperti memotong pembicaraan guru atau mengganggu teman cenderung menurun drastis.

Siswa tampak lebih sabar dan mampu mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

Ketenangan ini bukan berarti kelas menjadi pasif, melainkan menjadi tenang yang terfokus, di mana energi siswa tersalurkan untuk kegiatan belajar, bukan untuk kegaduhan yang tidak perlu.

Sebagai contoh praktik sederhana, saya sering mengajak siswa untuk melakukan teknik “Sadar Napas” selama satu hingga dua menit.

Saya akan memandu mereka untuk duduk dengan nyaman, menutup mata jika mereka mau, lalu meletakkan satu tangan di perut.

Saya meminta mereka untuk merasakan perut yang mengembang saat menarik napas dan mengempis saat mengembuskannya.

Latihan sesederhana ini secara konsisten terbukti mampu mengubah dinamika kelas dari yang semula kacau menjadi lebih teratur dan siap untuk memulai pembelajaran dengan efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *