Sebagai wadah perjuangan guru, PGRI memiliki jati diri yang dapat bermanfaat dalam mengemban tugas-tugas organisasi secara konsisten terhadap sifat yang menjadi jatidirinya sebagai organisasi guru terbesar di tanah air sehingga mampu menjawab tantangan perubahan yang dinamis sesuai visi dan misinya.
Jelaskan olehmu apa saja tujuan jati diri dan macam-macam fungsi dari jati diri PGRI tersebut!
Referensi jawaban:
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi perjuangan para guru di Indonesia memiliki landasan fundamental yang disebut sebagai jati diri.
Jati diri ini merupakan jiwa, semangat, dan nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman bagi seluruh gerak langkah organisasi.
Keberadaannya sangat penting untuk memastikan PGRI dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara konsisten serta tetap relevan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Tujuan Jati Diri PGRI
Tujuan utama dari perumusan jati diri PGRI adalah untuk memberikan arah dan landasan yang kokoh bagi eksistensi organisasi.
Jati diri berfungsi sebagai kompas ideologis yang memastikan bahwa setiap keputusan, program, dan tindakan yang diambil oleh PGRI di semua tingkatan selalu selaras dengan semangat kelahirannya.
Dengan memiliki jati diri yang jelas, PGRI dapat secara konsisten mempertahankan prinsip-prinsip dasarnya, seperti sifatnya yang unitaristik, independen, dan non-partisan, sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh kepentingan sesaat atau pengaruh dari luar yang dapat menyimpangkan tujuan utama organisasi.
Tujuan lainnya adalah untuk membangun dan memperkuat rasa kebersamaan serta solidaritas di antara seluruh anggota.
Jati diri PGRI menanamkan kesadaran bahwa semua guru di Indonesia, tanpa memandang latar belakang, status, atau tempat bertugas, adalah satu kesatuan yang memiliki perjuangan dan cita-cita yang sama.
Pemahaman mendalam terhadap jati diri ini bertujuan untuk mengikat para anggota dalam satu ikatan emosional dan profesional yang kuat, sehingga mereka merasa memiliki wadah yang benar-benar mewakili dan memperjuangkan aspirasi mereka secara kolektif.
Selanjutnya, jati diri PGRI bertujuan sebagai fondasi untuk menegaskan eksistensi dan peran strategis organisasi di hadapan pemerintah dan masyarakat.
Dengan jati diri yang kuat, PGRI dapat memposisikan dirinya sebagai mitra kritis pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan nasional.
Organisasi ini tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi aktor yang memberikan masukan, saran, dan bahkan kritik yang membangun demi perbaikan mutu pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi masa depan bangsa.
Macam-Macam Fungsi Jati Diri PGRI
Secara fungsional, jati diri PGRI yang pertama adalah sebagai fungsi pemersatu.
Sifat unitaristik dalam jati dirinya berfungsi untuk merangkul semua guru di seluruh nusantara dalam satu wadah tunggal.
Fungsi ini secara aktif mencegah perpecahan dan fragmentasi di kalangan guru, serta memastikan bahwa kekuatan mereka sebagai kelompok profesional menjadi solid.
Ketika menghadapi berbagai persoalan, persatuan ini menjadi modal sosial yang sangat besar untuk menyuarakan aspirasi secara efektif.
Jati diri PGRI juga memiliki fungsi sebagai pendorong profesionalisme.
Sebagai organisasi profesi, jati dirinya mendorong PGRI untuk secara terus-menerus berupaya meningkatkan kompetensi, kualifikasi, dan kinerja para anggotanya.
Fungsi ini diwujudkan melalui berbagai program seperti seminar, lokakarya, pelatihan, serta penegakan kode etik guru.
Jadi, jati diri ini berfungsi sebagai motor penggerak bagi para guru untuk selalu belajar dan berkembang menjadi pendidik yang lebih berkualitas dan bermartabat.
Berikutnya adalah fungsi perlindungan dan advokasi. Sebagai organisasi perjuangan dan ketenagakerjaan, jati diri PGRI memberikannya mandat untuk membela dan melindungi hak-hak serta kepentingan para anggotanya.
Fungsi ini berjalan ketika guru menghadapi masalah hukum, perlakuan tidak adil, atau kondisi kerja yang tidak layak. PGRI, berdasarkan jati dirinya, akan bertindak sebagai pembela yang memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, serta memberikan perlindungan agar guru dapat menjalankan tugasnya dengan tenang dan aman.
Terakhir, jati diri PGRI mengemban fungsi sebagai sarana perjuangan kesejahteraan. Fungsi ini berkaitan erat dengan perannya sebagai organisasi ketenagakerjaan.
PGRI secara aktif memperjuangkan perbaikan nasib guru, termasuk dalam hal gaji, tunjangan, jaminan sosial, dan kepastian status kepegawaian.
Jati dirinya memberikan landasan yang kuat bagi PGRI untuk berdialog dan bernegosiasi dengan pemerintah serta pihak terkait lainnya guna mewujudkan kehidupan yang lebih layak bagi para pahlawan tanpa tanda jasa di Indonesia.