60 contoh soal pilihan ganda Bab 6 PAI kelas 10 SMA/SMK tentang Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia lengkap dengan kunci jawabannya.
80 contoh soal pilihan ganda Bab 5 PAI kelas 10 SMA/SMK mengenai Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia lengkap dengan kunci jawabannya.
100 soal pilihan ganda PAI Bab 4 untuk SMA/SMK tentang Asuransi, Bank, dan Koperasi Syariah lengkap dengan kunci jawabannya.
80 contoh soal pilihan ganda PAI kelas 10 SMA/SMK tentang menghindari sifat berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad, lengkap dengan kunci jawaban.
80 contoh soal pilihan ganda PAI kelas 10 SMA/SMK tentang Hakikat Ketauhidan dan Syu’abul Iman (Cabang Iman) Bab 2, lengkap dengan kunci jawabannya.
Uji penguasaan PAI kelas 10 Bab 1 tentang Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja dengan 80 soal pilihan ganda dan kunci jawaban lengkap.
Perbedaan rasionalitas ekonomi islam dan ekonomi konvensional adalah ekonomi Islam menjadikan tanggung jawab sosial sebagai kewajiban inti yang terintegrasi berdasarkan nilai spiritual untuk mencapai kemaslahatan bersama, sementara ekonomi konvensional memandangnya sebagai inisiatif sukarela yang terpisah dari tujuan utama memaksimalkan keuntungan.
Dari sebuah solusi untuk masalah transportasi yang didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010, Gojek berhasil berevolusi melewati berbagai tantangan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara yang kesuksesannya diukur dari dampak finansial dan sosialnya dalam membuka peluang kerja serta mendukung UMKM.
Penggunaan multimedia di kelas menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kendala teknis seperti keterbatasan infrastruktur dan kurangnya keterampilan operasional guru, hingga hambatan pedagogis dalam merancang materi edukatif dan mengintegrasikannya secara tepat, serta tantangan manajerial terkait waktu persiapan dan pengelolaan kelas.
Dalam kebiasaan guru di sekolah, identifikasi masalah dan karakteristik murid kerap terhambat oleh keterbatasan waktu, kurangnya pelatihan, keragaman latar belakang murid, serta minimnya alat pendukung, yang buktinya terlihat dari stagnasi nilai akademik, perilaku murid yang tidak sesuai, keluhan orang tua, rendahnya partisipasi, hingga tingginya angka putus sekolah.